Tegal, Gatra.com - Libur Natal dan Tahun Baru, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mewajibkan seluruh penumpang kereta api jarak jauh untuk menyerahkan surat hasil rapid test antigen.
Di Stasiun Tegal, Jawa Tengah, puluhan calon penumpang gagal berangkat karena layanan rapid test antigen yang disediakan terbatas.
Salah satu calon penumpang, Levie (44), warga Desa Pacul, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, mengatakan, ia dan rombongannya yang berjumlah total delapan orang gagal berangkat ke Jakarta menggunakan KA Tegal Ekspres, karena tidak memiliki hasil rapid test antigen.
"Saya dan teman-teman komunitas saya mau rapid test antigen di stasiun, tapi ternyata sudah tidak bisa karena kuotanya hanya 100 orang sehari," ungkap Levie, Selasa sore (22/12).
Padahal Levie dan rombongan sudah sampai di stasiun sekitar pukul 13.00 WIB.Sesampainya di Stasiun layanan rapid test sudah tutup, sedangkan jadwal keberangkatan kereta yang akan dinaiki pukul 14.30 WIB.
"Sudah tidak bisa lagi pakai kereta, jadi akhirnya solusinya pakai travel. Harus nunggu lima jam," katanya.
Meski pihak stasiun mengembalikan pembelian tiket kereta 100%, Levie mengaku kecewa karena gagal berangkat menggunakan kereta. "Ruginya di waktu," ujar dia.
Levie menyebut ada puluhan calon penumpang lainnya yang juga gagal berangkat. Mereka tidak bisa melakukan rapid test antigen di stasiun karena kuota yang disediakan sudah habis.
"Jadi agak mengecewakan. Mudah-mudahan ke depan nanti lebih baik lagi, kuotanya ditambah dan ada pemberitahuan mendetail, karena tadi banyak yang gagal berangkat juga," ungkapnya.
Levie menilai biaya rapid test antigen sebesar Rp105 ribu bisa memberatkan calon penumpang yang berasal dari kalangan menengah ke bawah.
"Kalau ditambah tiket kereta Rp150 ribu, sudah Rp250 ribu. Tadi ada yang tidak jadi ke Jakarta karena tidak ada uang untuk rapid test dan kuotanya juga sudah habis, kasihan," ucapnya.
Hal serupa juga dialami calon penumpang lainnya, Wati (29). Warga Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes sedianya akan naik kereta ke Surabaya. Namun karena tidak memiliki hasil rapid test antigen, dia bersama suami dan anaknya yang berumur satu tahun gagal berangkat.
"Sampai di stasiun jam 16.00 WIB agar bisa rapid test antigen dulu di stasiun karena keretanya jam 18.00 WIB. Tapi ternyata pas sampai sudah tidak ada (layanan rapid test antigen-red). Saya kira 24 jam," tuturnya.
Wati bersama suami dan anaknya berencana mudik ke kampung halaman suaminya di Surabaya, Jawa Timur. Rencana itu akhirnya gagal terwujud karena tiket terpaksa dibatalkan.
"Akhirnya ya pulang ke Brebes lagi. Tahun ini tidak mudik lagi. Padahal suami saya sudah ajukan cuti sejak jauh hari agar bisa mudik," ujarnya.