Surabaya, Gatra.com - Presiden RI Joko Widodo secara resmi menunjuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggantikan mantan Menteri Sosial Juliari P Barubara. Penunjukkan Risma yang juga kader PDI Perjuangan bidang Kebudayaan mendapat apresiasi Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Saya mengucapkan selamat kepada Bu Risma. Saya pikir pilihan Presiden RI Joko Widodo sangat tepat. Jadi saya ucapkan terima kasih kepada Pak Jokowi karena memilih orang yang tepat," kata Plt DPD PSI Surabaya Yusuf Lakaseng kepada Gatra.com, Selasa (22/12).
Yusuf berpendapat, Risma adalah sosok ideal menjabat sebagai menteri sosial. Secara kriteria, lanjutnya, Risma merupakan sosok pemimpin yang lebih mementingkan pekerjaan ketimbangkan urusan-urusan yang tidak relevan.
Misalnya, kesuksesan Risma memimpin Surabaya selama 10 tahun, membangun kota secara fisik dan pemberdayaan warganya, serta bersih dari segala tindak korupsi atau pelanggaran hukum lainnya. Termasuk, gaya pemerintahan Risma yang dianggap sangat merakyat.
"Nyaris tidak ada korupsi. (dengan menteri sosial yang sebelumnya) menurut saya beda jauh banget. Bu Risma spirit melayaninya tinggi dan menegakkan pemerintahan yang bersih. Jadi, Bu Risma itu jawaban dari problematika kementerian sosial," kata Yusuf.
Apalagi disaat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Menurutnya, kementerian sosial adalah lembaga pemerintah yang sangat diharapkan semua masyarakat Indonesia, khususnya yang terdampak langsung pandemi Covid-19.
Ditanya soal dampak politis apa untuk PSI, Yusuf menyatakan bahwa pelantikan Risma jadi Menteri Sosial membuktikan eksistensi partai besutan Grace Natalie tersebut. Dirinya menilai bahwa kiprah PSI masih diperhatikan oleh pemerintahan Jokowi.
"Bagi PSI, ada pejabat yang bekerja baik dan benar, serta bermanfaat bagi masyarakat, itu saja sudah keberhasilan. Partai itu memang sudah seharusnya meng-endorse orang-orang baik dan benar, kan," katanya.
Karenanya, Yusuf berharap setelah Risma menyelesaikan tugasnya sebagai menteri sosial nanti, dapat berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi. Yusuf menilai, Risma masih cocok jadi presiden atau minimal Gubernur DKI Jakarta.