Banyumas, Gatra.com– Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pakis, bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mengembangkan budidaya lebah madu. Langkah ini dilakukan untuk memanfaatkan potensi di sekitar objek wisata Telaga Kumpai sekaligus sebagai media pembelajaran untuk siswa.
Kepala MTs Pakis, Isrodin mengatakan, pihaknya mengembangkan edukasi agroforestri di sekolah. Hal itu tak lepas dari lokasi MTs Pakis yang berada di pinggir hutan, lereng Gunung Slamet. “Program unggulan kami adalah agroforestri. Anak-anak bisa belajar pemanfaatan pertanian yang dikombinasikan dengan tegakan pohon,” katanya.
Menurut dia, pertanian dan budidaya lebah madu sangat terkait erat. Pasalnya, lebah adalah hewan polinator atau polinasi yang meningkatkan produktivitas tanaman.
Kombinasi antara agroforestri, budidaya lebah, dan tanaman pertanian produktif sangat potensial dikembangkan di sekitar Telaga Kumpai. Pasalnya, vegetasi di sekitar telaga masih mendukung ketersediaan pakan untuk lebah. “Di sini banyak sekali kaliandra. Itu pakan lebah yang sangat potensial,” ucapnya.
Lebah yang dikembangkan adalah jenis lebah Mellifera atau impor. Tak terutup pula untuk mengembangkan Apis Cerana atau lebah lokal dan lebah tanpa sengat, yakni Trigona atau dalam bahasa lokalnya, klanceng. “Sementara ini Mellifera, karena produktivitasnya sangat tinggi,” ujarnya.