Palembang, Gatra.com - Meski pandemi virus corona atau Covid-19 belum juga berakhir, masih banyak aktifitas yang bisa dijalankan walaupun dari rumah saja. Salah satunya bisa mengunjungi tempat sejarah seperti museum secara virtual.
Di Kota Palembang, museum yang dapat dikunjungi secara virtual oleh ‘wong kito’ adalah Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.
“Ya, Alhamdulillah hari ini kita luncurkan virtual museum SMB II Palembang. Jadi, masyarakat cukup masuk ke website https://museumsmb2.iheritage.id/ ,” ujar Ketua Tim Produksi Virtual Museum SMB II Palembang, Indah Karunia Sari Pratama usai peluncuran tersebut di Ballroom Beston Hotel Palembang, Senin (21/12).
Menurut Indah, idenya itu dari pemuda asal Kota Palembang yang mengembangkan produk virtual. Dimana menampilkan sejarah dan peninggalan budaya masyarakat Sumsel, khususnya yang ada di dalam Museum SMB II Palembang.
“Dari sana kita kembangkan dan kita mendapat bantuan dari Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). Eventnya fasilitas bidang kebudayaan tahun ini (2020),” kata Indah.
Wanita yang sehari-hari mengajar di SMA Bina Warga 2 Palembang ini mengungkapkan kehadiran virtual Museum SMB II tersebut menjadi fasilitas bagi masyarakat, juga pembelajaran untuk peserta didik jika mengunjungi museum tak harus datang ke museumnya.
“Karena sekarang bisa mengunjunginya, melihatnya langsung dari website itu,” ungkap dia.
Dirinya membeberkan, dikembangkanya virtual museum tersebut pun untuk membantu mengenalkan Museum SMB II, terutama di masa pandemi Covid-19. Bukan itu saja, ini juga sebagai media pembelajaran yang membantu guru sejarah dalam pengenalan Museum SMB II Palembang.
“Virtual sebuah museum itu pertama kali di Sumsel,” singkat Indah.
Ia berharap ke depan seluruh museum yang ada di Sumsel dapat melakukan virtualisasi museumnya. Pasalnya, hal tersebut juga merupakan bentuk aset ke depan untuk pembedaharaan data.
“Ya, kalau semua koleksi sudah memasuki umur tua kan virtualisasi itu dapat menjadi pembedaharaan. Lewat website itu seluruh koleksi bisa terselamatkan dan bisa dilihat kembali oleh anak cucu kita. Kami harap juga pemerintah daerah dapat mendukung dan menjembatani program tersebut,” harap dia.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia Provinsi Sumsel, Mery Hangraini menyebut pihaknya mendukung virtualisasi museum tersebut. Terlebih, program itu sangat membantu para guru terutama dalam kondisi saat ini yang masih dalam sistem pembelajaran daring (dalam jaringan).
“Peluncuran itu (virtual Museum SMB II Palembang) sangat luar biasa. Kami sangat mengapresiasinya karena bisa menjadi model pembelajaran untuk kami (para guru),” tambah dia.
Dia mengatakan, pemanfaatan virtual Museum SMB II pun tidak hanya digunakan saat masa pandemi saja. Menurutnya, pascapandemi pun bisa digunakan karena di era modern ini pembelajaran melalui daring pasti akan sering digunakan.
“Ke depan, harapan kami untuk seluruh museum di Sumsel juga dapat membuat virtual seperti ini. Kami sangat apresiasi ide-ide seperti ini, apalagi yang bisa mambantu dalam kegiatan belajar mengajar,” tutup dia.