Tegal, Gatra.com - Pandemi Covid-19 membuat angka kemiskinan di Kota Tegal, Jawa Tengah, mengalami kenaikan 0,33%. Kenaikan ini disebut masih terkendali.
Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, angka kemiskinan di Kota Tegal pada tahun ini sebesar 7,80%. Angka ini naik 0,33% dari angka kemiskinan pada 2019 yang mencapai 7,47%.
"Kenaikan angka kemiskinan ini merupakan dampak dari pandemi Covid-19," kata Dedy Yon dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com, Sabtu (19/12).
Dedy Yon menyebut, kenaikan tersebut relatif kecil atau cukup terkendali jika melihat dampak pandemi yang begitu besar di masyarakat dan kenaikan angka kemiskinan di daerah lain. Menurutnya, Pemkot Tegal juga berupaya menanggulangi dampak pandemi dengan melakukan refocusing anggaran.
“Selain mendukung penanggulangan Covid-19, baik aspek kesehatan dan sosial dalam rangka mengurangi beban masyarakat miskin serta pemenuhan akses kebutuhan dasar, refocusing anggaran yang kita lakukan juga difokuskan pada aspek pemulihan ekonomi,” ujarnya.
Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) yang juga Wakil Wali Kota Tegal, Muhamad Jumadi, mengatakan, peran TKPK menjadi sangat penting dalam upaya pemulihan ekonomi daerah di masa pandemi Covid-19.
“Kita patut bersyukur bahwa dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, alhamdulillah kenaikan angka kemiskinan yang terjadi di Kota Tegal relatif lebih kecil atau cukup terkendali,” ujar Jumadi.
Menurutnya, meski angka kemiskinan naik, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Tegal berhasil meningkat sebesar 0,14 poin dari 74,93 menjadi 75,07 berdasarkan data BPS pada Desember ini.
"Angka ini masuk pada kategori tinggi dan Kota Tegal termasuk dalam 10 besar kabupaten dan kota dengan capaian IPM terbaik di Provinsi Jawa Tengah," kata dia.