Home Ekonomi Beras Organik Petani Lokal Rambah Pasar Marketplace

Beras Organik Petani Lokal Rambah Pasar Marketplace

Jakarta, Gatra.com – Para petani di Sangeh, Badung, Bali senang karena beras organik jenis menthik susu berkualitas premium hasil produksinya berhasil masuk pasar melalui marketplace dengan lebel Terrice.

Wayan Sudiana, salah seorang petani beras organik asal Bali, mengaku berbahagia masuknya beras Terrice ke marketplace yang jangkauannya sangat luas, sehingga memberikan keuntunhan bagi para petani padi organik.

Sudiana bersama kelompok taninya sudah sekitar 4 tahun menjadi petani padi organik. Selain keuntunan ekonomi, menam padi secara organik ini menjadikan kesuburan tanah tetap terjaga dan keuntungan panenan yang berlipat ketimbang cara bertani sebelumnya.

"Dengan pemasaran yang baik atas produk beras organik ini, kami berharap nasib para petani seperti kami kian membaik," kata Sudiana dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/12).

Beras organik produksi petani lokal Bali ini mulai merambah sejumlah marketplace setelah Terrice diluncurkan pada 7 Desember ini. Produk Terrice lahir didasari keinginan untuk mengangkat produk pangan organik lokal dari para petani di seluruh Indonesia.

Seluruh proses produksi Terrice hanya menggunakan bahan alami sehingga menghasilkan beras yang 100% organik. Proses penanaman hingga pengolahan menggunakan konsep zero waste, memastikan produk ini adalah buah keselarasan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

Produk beras organik dari petani di Sangeh, Badung, Bali tersebut adalah hasil kolaborasi antara Bali Sri Organic (BSO), PT Meta Inti Duta, dan perusahaan bisnis inkubasi PT Jagad Raya Samastha (Kaya Strategic).

Direktur PT Meta Inti Duta, Roni Pramaditia, menyampaikan, peluncuran produk Terrice yang merupakan karya bersama dengan melibatkan banyak pihak, mulai dari petani hingga perusahaan.

Peluncuran produk beras organik lokal ini merupakan tonggak penting upaya menyejahterakan petani produk organik di seluruh Indonesia. Khusus untuk komoditas beras, pihaknya sudah melakukan pendampingan sejak tahun 2007 dengan sebaran lebih dari 10 provinsi, mulai dari Aceh Besar sampai Merauke.

Selain beras, Meta Inti Duta juga mengembangkan produk teh yang memiliki nilai historis yang tinggi karena kelompok usaha PT Meta Inti Duta juga mengelola lahan perkebunan yang pernah dibangun Belanda.

Sementara itu, Direktur Utama Kaya Strategic, Nita Kartikasari, berharap masuknya produk Terrice dapat diapresiasi oleh konsumen di Indonesia. Peluncuran Terrice ke pasar adalah upaya konkret untuk menjadikan produk pangan organik Indonesia yang terseleksi dengan baik untuk memiliki daya saing yang tinggi di pasar.

Menurutnya, jika selama ini produk organik Indonesia seperti tenggelam digempur merek asing, kini saatnya produk organik lokal juga bisa berjaya di pasar lokal dan bahkan juga internasional.

"Kami ingin muncul brand kebanggaan Indonesia dari hasil bumi dan produksi Indonesia, dengan kualitas bagus, harga yang baik, dan diserap dengan baik oleh pasar. Jika produk dan brand berkembang, maka hajat hidup petani organik Sangeh juga akan turut terangkat,” kata Nita.

Pasar beras organik di Indonesia dinilai sangat potensial, terutama dengan penduduk Indonesia merupakan salah satu konsumsen beras per kapita  terbesar di dunia. Khusus untuk produk pangan organik, pasar di Indonesia pun diprediksi kian meningkat, bahkan bisa berkembang 15-20% per tahunnya.

Analisis tim Kaya Strategic, dengan asumsi kelompok konsumen potensial mengonsumsi sebanyak 5 kg beras per orang untuk setiap bulannya, potensi pasar beras organik bisa mencapai lebih dari 700 ribu ton per tahun. Data Kementerian Pertanian (Kementan), perhitungan rata-rata konsumsi nasional saat ini mencapai 111,58 kilogram per kapita per tahun.

400