Siak, Gatra.com - Selama ini, kebutuhan sayuran dan buah-buahan warga Kabupaten Siak didatangkan dari Provinsi Sumatera Barat atau Sumatera Utara. Padahal, jika ada keinginan, warga Kabupaten Siak bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara memaksimalkan lahan kosong yang ada.
Seperti yang dilakukan Kelompok Tani Rantau Serumpun, Kecamatan Koto Gasib. Dengan mengandeng Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Dinas Pertanian Kabupaten Siak, mereka sudah mulai menggarap lahan kosong di daerah Dusun Suak Tandun, Kampung Pangkalan Pisang, Kecamatan Koto Gasib, Siak, Riau.
Pantauan Gatra.com, sebuah alat berat (ekskavator) sudah diturunkan membersihkan lahan seluas 1,5 hektare di daerah Dusun Suak Tandun. Lahan ini akan disulap menjadi lahan produktif dengan rencana menanam berbagai sayuran dan buah-buahan.
"Tahap awal, kelompok tani beranggotakan 12 orang ini akan menanam buah semangka. Selain harganya stabil, juga karena lagi ngetren bahasanya (Semongko, red)," kata Pelaksana BPP Dinas Pertanian Kabupaten Siak, Yendrizal saat berbincang dengan Gatra.com, Sabtu (19/12).
Yendrizal mengatakan, lahan yang hendak disulap kelompok tani ini merupakan milik Pemkab Siak. Rencana untuk mengubahnya jadi lahan produktif juga didukung pemerintah daerah setempat dan perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Kimia Tirta Utama (Group Astara).
"Dukungan dari pemerintah daerah dan PT KTU pun ada. Makanya kelompok tani ini pun semangat. Sebagai contoh, alat untuk membersihkan lahan ini pun milik PT KTU. Kita pinjam," kata dia.
Alasan lain tahap awal ini kelompok tani tersebut menanam buah semangka karena potensi keuntungan jauh berbeda dengan tanaman buah-buahan lainnya.
"Kita tengok dari harganya dan modal awalnya. Kalau seluas 1,5 hektare ini, hanya membutuhkan modal sekitar Rp20 juta. Sementara harganya, Insya Allah tak kan kurang dari Rp2.000 ribu per kilogramny. Dengan seluas itu, bisa menghasilkan 25 ton sekali panen. Waktu nanam hingga masa panen pun hanya membutuhkan 55 hari, tentu hitung-hitungan ini yang menjadi dasar kelompok tani ingin menanam buah tersebut," jelasnya.
Terpisah, Administratur PT KTU Achmad Zulkarnain juga memuji langkah yang dilakukan kelompok tani tersebut. Zul mengatakan, hal yang dilakukan ini juga bagian dari mewujudkan ketahanan pangan nasional yang sangat didorong oleh pemerintah.
"Tentu kita dukung dan men-supportnya. Sebab program ini sangat membantu ekonomi masyarakat apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini seperti saat ini," kata dia.
Lebih jauh Zul menjelaskan bahwa yang dilakukan oleh kelompok tani tadi selaras dengan program Astra Kreatif. Yang mana program itu diluncurkan guba mendorong dan membantu masyarakat untuk meningkatkan ekonomi sehingga lebih sejahtera.
"Insya Allah, perusahaan akan terus mendukung peningkatan ekonomi masyarakat. Sudah banyak contoh yang kita bikin. Salah satunya adanya petani binaan PT KTU dan lainnya," kata Zul.