Karanganyar, Gatra.com- Tak semua partisipan rapid test dari 100 kader PKK di Kabupaten Karanganyar non reaktif Covid-19. Tiga orang dijadwalkan mengikuti swab PCR pada Senin pekan depan usai hasilnya reaktif.
Ada satu yang kontak erat dengan besannya yang positif Covid-19. Saat dirapid tes, ternyata reaktif. "Total tiga orang reaktif dari 100-an yang mengikuti rapid tes hari ini," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Karanganyar, Siti Khomsyah kepada wartawan di rumah dinas bupati Karanganyar, Jumat (18/12).
Pelaksanaan rapid tes tersebut sesuai imbauan TP PKK pusat, dimana seluruh anggota tingkat provinsi dan kabupaten/kota harus menjalaninya. Rapid test ini juga dalam rangka menyambut Hari Ibu.Di Karanganyar, selain anggota PKK, rapid tes juga menyasar lansia dan remaja.
Ia menyebut para kader posyandu yang juga merangkap anggota tim penggerak PKK juga berisiko tertular. Guna meminimalisasi risiko, para anggota disarankan patuh protokol kesehatan melalui 3 M. Yakni mengenakan masker, mencucu tangan pakai air mengalir dan menjaga jarak.
Risiko penularan bagi anggota PKK yang merangkap kader posyandu sudah diminimalisasi sejak berlaku adaptasi normal baru di masa Pandemi Covid-19. "Dilakukan home visit supaya tidak menimbulkan kerumunan. Petugas melakukannya dengan memperhatikan daftar siapa saja yang terjangkit," katanya kepada wartawan di kantornya, Jumat (18/12).
Tak bisa dimungkiri, cara tersebut memang melelahkan. Sebab, Kabupaten Karanganyar sempat berstatus zona merah dengan angka kasus cukup tinggi. Meski demikian, pengumpulan peserta posyandu secara kolektif di pos memungkinkan dilakukan. Terutama saat area posyandu tanpa data inveksi Covid-19.
"Misalnya enggak ada yang positif di area posyandu, maka bisa dikumpulkan untuk pelaksanaan program. Misalnya pemberian gizi, menimbang berat badan dan pengisian buku KMS," katanya.