Temanggung, Gatra.com- Bupati Temanggung, Jawa Tengah, Muhammad Al Khadziq mengatakan, sampai awal Januari 2021 belum akan melakukan pembelajara tatap muka. Pasalnya, jika melihat kondisi saat ini terlalu riskan terjadi penularan Covid-19.
"Saya rasa kalau situasi Covid-19 masih tinggi, pelajaran dibuka dengan tatap muka masih berbahaya untuk penyebaran virus corona. Jadi masih sangat berisiko kalau keadaan masih seperti ini," ujarnya, Jumat (18/12).
Meski demikian, ia mengungkapkan sedikit lega, sebab sekarang sudah ada tanda-tanda sebentar lagi vaksinasi Covid-19 akan dilaksanakan. Ia berpikir mungkin akan lebih baik jika pembelajaran tatap muka ini melihat perkembangan kasus di lapangan menurun dulu. Selaib itu juga sambil menunggu pelaksanaan vaksinasi massal pada anak sekolah, sehingga akan lebih aman.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur yang sudah memberikan instruksi agar bulan Januari 2021 belum dibuka dulu pembelajaran tatap muka. Hal ini akan menjadi kekuatan bagi pemda untuk melaksanakannya di lapangan dan menjadi dasar bagi kita untuk menjelaskan kepada masyarakat kalau bulan Januari mendatang belum bisa pembelajaran tatap muka," katanya.
Meski demikian, kata Khadziq persiapan pembelajaran tatap muka tetap dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan. Pada prinsipnya Dinas Pendidikan dan semua sekolah di Kabupaten Temanggung diminta untuk siap setiap saat, apabila sewaktu-waktu ada instruksi pembelajaran tatap muka dibuka.
Ia sendiri telah menyampaikan dan memerintahkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung untuk mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk melakukan simulasi pembelajaran tatap muka dengan adaptasi kebiasaan baru.
"Begitu ada instruksi dibuka pembelajaran tatap muka, sekolah harus siap dibuka. Tetapi semua menunggu perkembangan dari Covid-19 dan juga mungkin sambil menunggu perkembangan pelaksanaan vaksinasi," katanya.
Ia mengatakan sampai saat ini belum ada petunjuk dari Kementerian Kesehatan. Pihkanya masih menunggu dua hal, pertama menunggu vaksinnya tiba dan kedua menunggu juklak dan juknis dari Kementerian Kesehatan tentang siapa yang diprioritaskan untuk divaksinasi dulu, apakah anak-anak umur tertentu atau profesi tertentu nanti tinggal menunggu petunjuknya.