Tegal, Gatra.com - Permintaan darah plasma konvalesen di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tegal, Jawa Tengah tinggi seiring meningkatnya jumlah kasus Covid-19. Namun pemenuhan permintaan darah plasma ini terkendala oleh ketiadaan alat.
Kepala Markas PMI Kota Tegal, Djoko Trihatmodjo mengatakan, permintaan darah plasma konvalesen mengalami peningkatan sejak beberapa pekan terakhir. Donor plasma konvalesen diperlukan terutama untuk pasien Covid-19 yang memiliki gejala berat dan penyakit penyerta.
"Sayangnya kami belum memiliki alatnya, baik alat untuk proses pengambilan darahnya maupun memanaskan plasma tersebut,” kata Djoko, Jumat (18/12).
Menurut Djoko, di Jawa Tengah baru ada empat Unit Transfusi Darah (UTD) PMI kota dan kabupaten yang memiliki alat lengkap, termasuk alat untuk donor plasma konvalesen. Padahal alat tersebut sangat penting untuk meningkatkan antibodi sehingga bisa mempercepat kesembuhan.
"Keempat PMI UTD ada di Kota Semarang, Surakarta, Kabupaten Klaten dan Banyumas. Sehingga ketika ada pendonor yang akan mendonorkan plasma darahnya maupun pemohon yang ingin mendapat darah plasma konvasalen, maka kami hanya bisa membantu untuk melakukan pengambilan di UT PMI terdekat yaitu Banyumas," jelasnya.
Untuk mengatasi kendala tersebut, Djoko mengatakan pihaknya sudah mengajukan pengadaan alat donor plasma konvalesen kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal. Dia berharap keberadaan alat tersebut dapat direalisasikan dalam waktu dekat. "Sudah kami usulkan ke Pemkot Tegal untuk pengadaannya," kata dia.