Denpasar, Gatra.com - Forkopimda Kota Denpasar bergerak cepat mengantisipasi potensi peningkatan kasus Covid-19 terkait libur perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021.
Antisipasi ini dilakukan dengan digelar Rapat Strategis terkait pembahasan Nataru pada Jumat (18/12). Mereka yang hadir dari unsur Pemerintah Kota Denpasar, unsur TNI, Polri, Majelis Adat dan Saba Upadesa di Gedung Praja Utama, Kantor Walikota Denpasar.
Masing-masing peserta rapat menjabarkan rencana terkait antisipasi penyebaran Covid-19 jelang Libur Perayaan Natal dan Tahun Baru 2021 dan juga diisi penandatanganan nota kesepahaman antar seluruh pihak yang hadir.
Pemerintah Kota Denpasar, yang pada kesempatan tersebut diwakili Penjabat Sekretaris Daerah, I Made Toya menngatakan bahwa pertemuan kali ini menjadi kesempatan bagi pemangku kepentingan di Kota Denpasar, bagaimana bersama dapat berdiskusi dalam merumuskan langkah antisipasi keramaian yang mungkin terjadi saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2021 nanti.
"Bisa disampaikan hingga saat ini, Kota Denpasar masih berstatus daerah zona orange Covid-19. Hal ini bisa dicapai berkat kerja sama seluruh pihak dalam menekan penyebaran covid-19 melalui bebagai macam prorgam strategis, terlebih lagi pergerakan penduduk keluar masuk Kota Denpasar yang lumayan tinggi setiap harinya," ujarnya.
Made menyebut secara bertahap selama dua bulan ini akan dipantau terus dan diharapkan pasca tahun baru status kota Denpasar menjadi zona orange atau bahkan turun menjadi status zona hijau.
"Seluruh peserta rapat menyepakati untuk bersama sama bergerak dan mengantisipasi peningkatan kasus covid 19 dengan penerapan protokol kesehatan dengan lebih ketat termasuk di obyek wisata," ujarnya.
Adapun Ketua Majelis Madya Desa Adat Kota Denpasar, A.A Ketut Sudiana mendukung langkah Forkopimda Kota Denpasar dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 jelang Libur Perayaan Natal dan Tahun Baru 2021.
"Tentunya agar masyarakat dapat merayakan hari Natal dan menyambut Tahun Baru 2021 dengan damai dan aman, sehingga kasus Covid-19 dapat semakin ditekan," ujarnya.