Temanggung, Gatra.com- Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Suyono mengatakan, pihaknya mewajibkan sebanyak 6.472 guru dan tenaga pendidikan Paud, TK, SD sederajat dan SMP sederajat untuk melakukan swab tes.
"Hasil dari swab tes itu nanti akan dijadikan sebagai acuan pembukaan sekolah tatap muka pada awal Januari 2021, sesuai SKB 4 Menteri terbaru. Bapak Bupati juga sudah menginstruksikan agar semua guru dan tenaga pendidik dari TK, SD, hingga SMP dilakukan swab tes," katanya Kamis (17/12).
Menurutnya, pada pelaksanaannya swab untuk kalangan pendidikan dilakukan secara bertahap menyesuaikan kemampuan puskesmas masing-masing wilayah. Swab sendiri sudah dimulai sejak 15 Desember 2020. Tes swab ini sebagai persiapan bagi tenaga pendidik yang dinyatakan sehat aga bisa menjadi pelaksana pembelajaraan tatap muka di sekolah.
Lebih dari itu swab tes ini juga untuk memberikan rasa aman bagi para orang tua siswa agar bisa sepenuh hati mempercayakan anak-anaknya belajar kembali di sekolah. Jikan proses pembelajaran tatap muka dilaksanakan maka pemerintah daerah akan menjadi pionir untuk memantau situasi dan kondisi termasuk perkembangan Covid-19.
"Totalnya ada 6.472 orang dari 432 SD swasta dan negeri, 78 SMP serta TK dan Paud. Pelaksanaan dipandu koordinator wilayah masing-masing, bekerjasama dengan puskesmas. Pada awal pelaksanaan ada 291 tenaga pendidik menjalani swab. Mereka dari SMPN 1 dan 2 Selopampang, SMPN 1 Temanggung, SMPN 1 Parakan, SMPN 1 dan 2 Kledung, SMPN 1 Jumo, SMP Muhammadiyah, SMP Kanisius, SMP Islam Sudirman, dan SMP PGRI Candiroto," katanya.
Dikatakan, rencananya setiap hari akan ada target sebanyak 1.002 tenaga pendidik Paud dan TK, lalu 3.994 orang di SD, dan 1.476 orang di SMP. Namun demikian tidak ada target kapan selesai sebab sepenuhnya jadwal ada pada puskesmas masing-masing di mana harus menyesuaikan dengan kemampuan SDM yang dimiliki.
Selanjutnya yang akan menjalani swab tes adalah kepada pegawai unit pelaksana teknis (UPT) Pendidikan tingkat kecamatan hingga ke pegawai Dindikpora. Meski tujuan swab adalah untuk meyakinkan para orang tua wali, namun bila ternyata tetap tidak mengizinkan anaknya belajar di sekolah siswa tetap bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh dan tetap mendapat pelayanan sama.