Solo, Gatra.com – Jalan layang Purwosari yang berada di ruas jalan Slamet Riyadi pembangunannya hampir selesai. Jalan layang ini diuji coba untuk mengetahui kelayakan jalan. Pasalnya jalan ini diharapkan bisa mengurai kemacetan di tengah kota Solo.
Jalan layang yang dibangun sepanjang satu kilometer ini ditargetkan selesai pembangunannya pada akhir Maret 2021 mendatang. Pembangunannya menelan anggaran hingga Rp 104,6 miliar. Jalan tersebut akan terbagi menjadi dua lajur yang dilengkapi dengan bahu jalan masing-masing selebar 2,5 meter di sisi kanan dan kiri.
”Saat ini progress pembangunannya sudah mencapai 97,2 persen. Hanya menyisakan pengerjaan minor seperti pemasangan lampu dan pemarkaan saja,” ucap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.6 Provinsi Jawa Tengah Kementerian PUPR Alik Mustakin usai uji coba kelayakan jalan, Kamis (17/12).
Rencananya uji coba akan dilakukan selama enam hari mulai 21-26 Desember mendatang. Selama uji coba ini kendaraan bisa melalui jalan layang Purwosari. Namun setelahnya jalan layang akan kembali ditutup untuk menyelesaikan sisa pekerjaan.
Meskipun pada momen tahun baru mendatang diprediksi lalu lintas meningkat, namun tidak akan dibuka. Pasalnya usai 26 Desember, jalan layang ditutup untuk menyelesaikan pekerjaan. ”Tahun baru tidak kami buka, sebab kami harus menyelesaikan pekerjaan yang ada di luar kontraktual,” ucap Alik.
Salah satu pekerjaannya yakni pembangunan ikon patung penari gambyong. Patung ini memiliki filosofi sebagai ucapan selamat datang ke kota Solo. ”Makanya kami menyelesaikan pekerjaan ini terlebih dulu,” ucapnya.
Secara kontraktual, pembangunan jalan layang ini diperkirakan selesai pada 31 Maret 2021 mendatang. Namun diperkirakan pekerjaan akan selesai lebih cepat. ”Kami prediksi bisa selesai pada akhir bulan Januari 2021 mendatang,” ucapnya.
Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dinas Perhubungan Kota Solo Mudo Prayitno mengatakan uji coba dilakukan untuk mendukung kelancaran lalu lintas. Uji coba internal ini melibatkan berbagai jenis kendaraan, mulai dari kendaraan pribadi dan kendaraan berat. ”Kalau kami lihat, jalan layang ini masih harus dilengkapo dengan penerangan jalan. Untuk mendukung lalu lintas di malam hari,” ucapnya.