Home Ekonomi BKPM Dukung Upaya One Branding PBA untuk Majukan UMKM

BKPM Dukung Upaya One Branding PBA untuk Majukan UMKM

Jakarta, Gatra.com - Staf Khusus (Stafsus) bidang Ekonomi Makro Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM), Eka Sastra, mengatakan, pihaknya mendukung terobosan Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) untuk memajukan UMKM.

Eka menyampaikan, pihaknya sangat mendukung upaya PBA yang menanungi ratusan UMKM meluncurkan Lubpa, merek dagang bersama (kolektif) sebagai upaya memajukan UMKM, khususnya di tengah pandemi Covid-19.

Ketua Perkumpulan Bumi Alumni (PBA), Ary Zulfikar (Azoo), menyampaikan, peluncuran Lupba sebagai merek dagang bersama untuk memajukan UMKM, khususnya yang bernaung di PBA.

Ary di Jakarta, Rabu (16/12), menyampaikan, gagasan one branding untuk produk-produk UMKM dengan merek kolektif Lupba merupakan terobosan untuk memasarkan produk-produk UMKM di pasar dalam negeri maupun mancanegara.

"Untuk saat ini, Lupba menjadi merek untuk produk keripik pisang, bawang goreng, dan kopi," ungkapnya. Tiga produk ini dipilih karena sudah memenuhi syarat, baik dari sisi kualitas maupun kemampuan produksi.

Selain itu, potensi pasar ketiga produk tersebut masih sangat terbuka lebar. Keripik pisang, bawang goreng, dan kopi merupakan tiga produk yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

Ari menjelaskan, pihaknya meluncurkan Lupba sebagai merek dagang bersama ini dilakukan pada akhir pekan kemarin yang dihadiri sejumlah pejabat dan mantan pejabat di Tanah Air, di antaranya mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursidan Baldan.

Ketua Bidang Antar Lembaga PBA, Dewi Tenty, menyampaikan, hadirnya merek kolektif ini sangat menguntungkan para pelaku bisnis UMKM. "Karena mereka hanya memikirkan bagaimana fokus membuat produknya saja, untuk strategi branding, pemasaran sudah ada yang menggarapnya."

Sinergi antarapemilik produk dan merek kolektif sangat diperlukan, untuk mempercepat proses bisnis UMKM. "Perlu ada kerja sama, guyub, dan solid, sehingga UMKM bisa berkembang lebih pesat lagi," ujarnya.

Kreasi di balik nama Lupba, menurut Dewi, sudah dipikirkan masak-masak. Adapun idenya berawal dari kebiasaan pembeli yang suka lupa. "Kalau lagi belanja kan, suka lupa tuh, aduh mau beli bawang goreng merek apa, ah udah ada Lupba nih. Lupba dibacanya lupa," katanya.

Azoo menambahkan, Lupba bisa juga diartikan Love U PBA, yang merupakan bentuk kecintaan kepada PBA, sebagai wadah komunitas UMKM yang melahirkan produk dengan merek Lupba.

Respons merek Lupba pada saat launching sangat baik. Para undangan yang hadir terutama dari kalangan perbankan, seperti BNI, Mandiri, dan lainnya sangat menyenangkan. Mereka membuka kerja sama dalam permodalan untuk mengembangkan UMKM yang dikelola PBA.

Tak hanya itu produk-produk UMKM yang digelar dalam sekejap diborong hingga ludes. Transaksi pada hari itu menghasilkan Rp15 juta. Mereka sangat antusias dengan produk-produk UMKM yang dihadirkan dalam acara tersebut.

Sementara itu, mantan Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Bomer Pasaribu, mengapresiasi terobosan PBA untuk memajukan UMKM. "Pengelolaan produk UMKM selangkah lebih maju, dengan membuat branding yang dikelola bersama, hal ini seperti di luar negeri," ujarnya.

215