Sleman, Gatra.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman menyebut sampai kini belum ada gugatan yang diajukan oleh pasangan calon (paslon) atas hasil Pilkada Sleman. Calon bupati terpilih adalah istri bupati inkumben dan dua calon yang kalah disebut disebut telah legowo.
Ketua KPU Sleman Trapsi Haryadi mengatakan pihaknya belum melakukan penetapan hasil penghitungan suara karena menunggu jika ada sengketa ke Mahkamah Konstitusi (MK). "Ketika tidak ada sengketa, maka kewajiban kami melakukan penetapan (hasil penghitungan suara)," kata Trapsi saat dihubungi Gatra.com, Rabu (16/12).
Menurut Trapsi, ia belum mendapat kabar adanya paslon yang akan mengajukan gugatan hasil penghitungan suara. "Paslon sampai saat ini juga tidak ada yang menyampaikan sengketa. Saya kira paslon sudah berbesar hati. Saya kira lho ya, legowo terhadap keputusan dari masyarakat Sleman," katanya.
Trapsi mengatakan penghitungan suara telah menunjukkan pemenang Pilkada Sleman, yakni paslon nomor urut 3 Kustini - Danang Maharsa. Calon bupati Kustini adalah istri Bupati Sleman saat ini, Sri Purnomo, dan diusung oleh PDI Perjuangan dan PAN. Data di laman kpu.go.id menunjukkan Kustini - Danang memperoleh 166.425 suara atau 38,4 persen total suara sah.
Sedangkan paslon nomor urut 2 Sri Muslimatun - Amin Purnama memperoleh 133.640 suara atau 30,9 persen total suara sah. Sri adalah Wakil Bupati Sleman petahana. Adapun paslon nomor urut 1, Danang Wicaksana Sulistya - Agus Choliq, mendapat 132.814 suara atau 30,7 persen dari total suara sah. "Iya, perolehan suara terbanyak paslon Kustini - Danang Maharsa," kata Trapsi.
Trapsi mengatakan partisipasi masyarakat dalam pilkada ini meningkat dibanding Pilkada 2015. "Pilkada 2015 dulu sekitar 72 persen. Saat ini hampir 76 persen. Jadi meski pandemi, masyarakat Sleman tetap antusias datang ke TPS," ucapnya.
Trapsi berkata protokol kesehatan saat pemungutan dan penghitungan suara berjalan dengan baik. Logistik kesehatan, seperti hand sanitizer, sarung tangan plastik, dan alat cek suhu, juga telah terdistribusi ke TPS.
"Petugas KPPS maupun petugas ketertiban pun sebelum bertugas sudah dilakukan rapid test. Mereka yang reaktif selanjutnya di-swab. Setelah di-swab diketahui ada 66 orang yang positif Covid-19 dan langsung diganti," katanya.
Sementara itu, Ketua KPU Gunungkidul Ahmadi Ruslan Hani mengatakan protokol kesehatan Covid-19 selama pemungutan dan penghitungan suara telah diterapkan dengan baik. "Protokol kesehatan sudah dijalankan," katanya.
Hani mengatakan pemenang Pilkada Gunungkidul 2020 yakni paslon Sunaryanta - Heri Susanto dengan perolehan 155.876 suara atau 33,1 persen total suara sah. "Tahapan selanjutnya penetapan calon terpilih. Untuk pelantikan, menjadi wilayah Gubernur," ucapnya.