Batam, Gatra.com - Angka tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan selama Pandemi Covid 19 di Kepulauan Riau meningkat. Data tesebut sebagian besar kasusnya terjadi di Kota Batam, Kepri.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kepri, Misni mengatakan, tidak hanya secara nasional, tapi juga lingkup regional kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan meningkat signifikan.
"Untuk di Kepri tercatat 391 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan korbannya sebanyak 337 orang perempuan dan 111 laki-laki," katanya, Selasa (15/12).
Misni merinci, pada periode 1 Maret hingga 14 Desember 2020 terdapat 285 kasus, dengan korban anak sebanyak 174 orang dan perempuan dewasa sebanyak 140 orang. Sementara di periode yang sama, tahun 2019 hanya terjadi 259 kasus, korban anak sebanyak 176 orang dan perempuan dewasa 128 orang.
"Dari jumlah itu tercatat kasus kekerasan yang terjadi meningkat secara signifikan salama Pandemi Covid 19 melanda. Berdasarkan, persentasi kenaikan sebesar 10,04 persen kasus tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kepri," ucapnya.
Misni menyebut, di Kota Batam terdapat 162 kasus terjadi, sementara di Kota Tanjungpinang 99 kasus, Natuna ada sekitar 52 kasus. Sementara untuk di Bintan terjadi 30 kasus, Karimun 23 kasus, Lingga 20 kasus dan Anambas ada 5 kasus.
"Kasus-kasus ini didominasi oleh kasus kekerasan fisik yang terjadi sebanyak 132 kasus, sementara kasus kekerasan seksual terjadi sebanyak 124 kasus. dan kasus kekerasan yang terjadi secara pisikis sebanyak 113 kasus," ujarnya.
Misni mengaku angka kasus kekerasan ke anak dan perempuan cukup tinggi, dan beban yang diderita korban cukup berat agar dapat mengurangi rasio kekerasan ini, baik di Kepri maupun Batam. Pihaknya merasa hal ini menjadi tanggungjawab bersama stakeholder terkait.
"Kami juga apresiasi apa yang dilakukan jaringan save migran selama ini pelayanan dan penanganan terhadap korban (anak dan perempuan) kekerasan selama ini yang di Kepri cukup efektif dan efisien," ujarnya.