TTS, Gatra.com- Penderita stunting di Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS ) per Desember 2020 ini mengalami penurunan. Ini karena pihaknya terus melakukan pendataan serta pemetaan untuk mempermudah pengontrolan. "Angka stunting ini sudah mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu. Kami terus berupaya menekan angka Stunting di Kabupaten TTS," kata Kepala Dinas Kesehatan TTU, Irene Ate ( 14/12).
Menurunya angka penderita stunting di TTS ini jelas Irene Ate karena tim dari Dinas Kesehatan terus melakukan monitoring dan pendataan sehingga mempermudah penanganannya. Tim terpadu ini adalah dari Dinas Kesehatan, Puskesmas, Posyandu terus memantau dan mendata anak - anak di Kelurahan, Desa. Jika ditemukan ada penderita langsung ditangani.
“Petugas kami baik Dinas Kesehatan, Puskesmas, Posyandu dan relawan terus memantau anak –anak di Desa dan Kelurahan. Jika ditemukan akan langsung ditangani. Inilah yang membuat penderita stunting di TTS terus menurun ,” jelas Irene.
Lebih lanjut Irena menyebutkan per Desember 2020 ini, penderita stunting di Kabupaten TTS terdata 13.657 anak. Penderita terbanyak berada di Kelurahan Kobekamusa tercatat 48 anak dari186 anak di Kelurahan tersebut. “Sementara Kelurahan Kota Baru tercatat sebagai Kelurahan dengan angka penderita Sstunting terendah,” jelas Irene Ate.
Penanganan masalah stunting lanjutnya, juga melibatkan kaum ibu yang tergabung dalam Dharma Wanita Persatuan. "Ibu-ibu anggota Dharma Wanita juga kami libatkan untuk penanganan masalah stunting. Partisipasi mereka ini termasuk juga membantu menurunkan angka penderita stunting di Kabupaten TTS,” kata Irene.