Jakarta, Gatra.com - Bank BRI yang memiliki fokus untuk pengembangan UMKM, BRI kembali menggelar pameran industri kreatif BRI UMKM EXPO (RT) BRILIANPRENEUR 2020. Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian HUT ke-125 BRI dan sebagai wujud upaya nyata mendorong kebangkitan UMKM melalui gerakan nasional #BANGGABUATANINDONESIA.
UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2020 ini memamerkan lebih dari 400 UMKM yang berorientasi ekspor, terdiri dari kategori fashion, home décor & craft, accessories & beauty, dan food & beverage.
"Tahun ini tantangan yang paling sulit adalah mengemas acara tetap dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat tapi tidak menurunkan nilainya. Maka kemudian acara ini digelar dalam format hybrid," ujar Direktur Utama Bank BRI, Sunarso, saat memberikan sambutan, di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (13/12).
"Memungkinkan kita datang secara fisik tetapi dengan pembatasan protokol kesehatan. Tantangan juga expo digelar secara virtual atau online," katanya menambahkan.
Padahal, menurut Sunarso, tahun lalu saat sebelum pandemi, yang hadir ada 16 ribu orang. Namun karena pandemi dan keterbatasan, yang hadir hanya 555 pengunjung saja. "Kemudian pengunjung yang datang online ada 104.745 orang," katanya
Sedangkan untuk nilai transaksi, tahun lalu mencapai Rp 1,5 miliar. Untuk tahun ini, walaupun secara fisik terbatas, tapi ternyata transaksi yang berjalan mencapai Rp3,5 miliar. "Artinya dua kali lipat lebih besar dari pada tahun lalu," ungkap Sunarso.
Lebih lanjut Sunarso menuturkan, jika pandemi membawa berkah tersendiri bagi pelaku UMKM yang mulai bangkit, karena dari expo tersebut dari puluhan pembeli yang diundang, terjadi 74 kontrak dengan nilai yang juga meningkat dibandingkan tahun lalu.
"Saya laporkan juga bahwa dengan hybrid ini memungkinkan interaksi lebih efisien karena tidak perlu datang langsung tapi bisa secara virtual. Tahun ini kita pertemukan antara pelaku UMKM dengan buyer luar negeri. Kita undang 99 buyer [pembeli]. Alhamdulillah dari 99 buyer itu terjadi 74 kontrak dengan nilai US$ 57,5 juta. Tahun lalu nilai kontrak sebesar US$ 33,5 juta," ungkap Sunarso.