Jakarta, Gatra.com - Mabes Polri memeriksa sedikitnya 14 orang terkait kasus insiden tewasnya enam anggota Front Pembela Islam (FPI). Namun, polisi tak membeberkan identitas para saksi.
"Jadi nanti akan kita buktikan mulai dari TKP pertama dari Sentul, nanti kita harus cari saksi di sana, tentang keberangkatan seperti apa, nanti kita perlu cari saksi sampai ke TKP berikutnya berkaitan dengan adanya insiden di TKP berikutnya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (11/12).
Argo menegaskan, semua orang yang melihat, mendengar insiden itu dipersilakan untuk menjadi saksi agar diperiksa oleh Mabes Polri. Ia juga mengatakan pihaknya bakal transparan dalam pengusutan kasus ini, tercermin dari dibukanya hotline di nomor 081284298228 agar masyarakat yang mengetahui insiden itu bisa melaporkannya.
Lebih lanjut, Argo mengatakan penyidikan kasus ini harus punya bukti pendukung seperti saksi-saksi yang diperiksa itu. Tujuannya, agar klaim dari polisi soal enam anggota membawa senjata api itu bisa dibuktikan.
Rencananya, setelah pemeriksaan saksi itu polisi juga akan melakukan rekonstruksi. "Kita melihat seperti apa biar terbuka bahwa polisi tidak menutup-nutupi semuanya, akan kita lakukan dengan transparan," jelas dia.
Sejurus itu, Mabes Polri dan Polda Metro Jaya masih terus melakukan pengejaran terhadap empat anggota FPI yang disebut kabur dalam insiden tersebut.