Jakarta, Gatra.com - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menerima Wakil Presiden ke 10 dan ke 12, M. Jusuf Kalla di kediaman resmi Wapres Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Jumat pagi (11/12).
Pertemuan kedua tokoh ini membahas dua hal terkait kelanjutan Kerja sama dengan Afghanistan dan rencana pendirian museum Rasulullah.
“Ada dua hal yang dibicarakan oleh mantan Wapres JK dan Pak Wapres K.H. Ma’ruf Amin. Pertama bahwa dia mendapatkan kontak dari Afganistan, jadi bab nya ini bab Afghan. Afghan menghubungi Pak JK yang intinya minta disambungkan kepada Wapres KMA, mengenai hal-hal yang terkait kerja sama selama ini yang sudah berlangsung baik antara Pemerintah Indonesia dan Afghan,” kata Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi.
Masduki menjelaskan bahwa kerja sama Indonesia dan Afghanistan yang selama ini berjalan seperti peace buliding, yaitu adanya para pelajar dan orang-orang Afghanistan ke Indonesia untuk belajar lebih jauh tentang keberagaman dan Islam wasatiyah agar dilanjutkan.
“Melanjutkan kerja sama yang selama ini sudah berjalan. Dilanjutkan lagi dan tentu saja Pak Wapres meminta untuk mengevaluasi apa yang selama ini sudah berjalan. Kerja sama kan antara lain dengan MUI, dengan beberapa pesantren, dengan beberapa perguruan tinggi. Itu tim di Setwapres itu supaya terlibat untuk mengevaluasi supaya nanti langkah-langkah selanjutnya bisa lebih baik lagi,” tutur Cak Duki sapaan akrabnya.
Masduki menambahkan, dalam rangka ini, JK meminta izin dan menyampaikan ke Wapres Ma;ruf bahwa ia juga akan berangkat ke Kabul, Afghanistan untuk menindaklanjuti upaya lebih konkret ke depan.
“Tentu saja Wapres sangat senang dengan gagasan Pak JK, itu akan bisa lebih konkret bagaimana pelaksanaannya. Setelah itu Wapres memerintahkan kepada Seswapres untuk bagaimana agar kerja sama itu segera ditindaklanjuti, dipersiapkan segala sesuatunya, tentu saja setelah Covid-19 ini terprediksi. Mungkin [apabila penggunaan] vaksin sudah efektif dan sebagainya itu mungkin bisa mulai. Kalau kondisinya masih seperti sekarang mungkin butuh waktu,” katanya.
Kedua, terang Cak duki, Pak JK melaporkan mengenai rencana pembangunan Museum Rasullullah.
“Kemarin [Pak JK] berangkat ke Mekkah, ke Arab Saudi, ketemu dengan sejumlah ahli di situ, untuk kemudian mendapatkan penjelasan-penjelasan teknis mengenai gimana agar Museum Rasullullah itu bisa sesuai dengan perencanaan, bangunannya supaya mencolok, secara detail lah,” katanya.