
Kudus, Gatra.com - Sebanyak 167 rumah di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terendam banjir dengan ketinggian 15-70 sentimeter akibat cuaca ekstream. Meski begitu, warga masih enggan untuk mengungsi. Seorang warga Jati Wetan, Dirman mengatakan, desanya tergenang banjir sejak tiga hari kemarin. Walau pun ketinggian terus bertambah, ia mengaku enggan untuk mengungsi untuk sementara waktu.
“Ketinggian air bertambah terus, di dalam rumah saja sudah 30 cm. Paling mengamankan perabot rumah ke atas, agar tidak terendam air. Belum kepingin mengungsi, jaga rumah dulu,” ujarnya, Jumat (11/12).
Ia menyebutkan, banjir pada tahun ini lebih parah dibandingkan tahun lalu. Mengingat, pada tahun 2019 air banjir tidak sampai merambah ke dalam rumah. Ia mensinyalir terjadinya hal ini karena tingginya curah hujan di kabupaten berjuluk Kota Kretek. “Banjir sudah sejak tiga hari lalu. Kalau bantuan belum dapat, belum ada bantuan dari pemerintah daerah atau pemerintah desa,” imbuhnya.
Kasi Pengendalian Kebencanaan BPBD Kudus, Wiyoto menyebutkan jika hari ini banjir di Desa Jati Wetan semakin meluas dengan total 167 rumah terendam. Ada tiga dukuh yang terdampak yakni Dukuh Barisan, Tanggulangin, dan Gendok dengan ketinggian air 15-70 cm. “Hingga hari ini ada 201 KK , 579 jiwa yang terdampak banjir di Desa Jati Wetan. Ketinggian air saat ini mengalami kenaikan 10 cm dibandingkan kemarin,” bebernya.
Berkenaan hal tersebut, pihaknya telah mengerahkan jajarannya untuk melakukan pembuangan air genangan dengan mengoperasikan pompa folder di Tanggulangin. Agar banjir tidak terus meninggi.
Ia mengamini jika warga masih memilih bertahan. Meskipun tempat pengungsian telah disediakan Pemdes di Balaidesa setempat. “Pengungsi masih nihil,” jawabnya singkat.