Jakarta, Gatra.com- Hingga per September 2020, Bank Sahabat Sampoerna sudah menyalurkan 59% pinjaman kepada usaha kecil, mikro dan menengah (umkm) atau mencapai Rp5 triliun. Adapun nilai kredit non umkm mencapai Rp3,5 triliun.
"Pada tahun 2008-2015 ramai-ramai bank umkm, namun hingga kini Bank Sampoerna fokus di umkm," ungkap Direktur Mikro Bisnis Bank Sahabat Sampoerna, Rudy Mahasin dalam diskusi virtual GATRA Bicara, UMKM Tangguh di masa Pandemi Covid-19, Kamis (10/12).
Salah satu upaya untuk menjagkau umkm yang lebih luas, Rudy Mahasin juga memaparkan bahwa Bank Sampoerna melakukan kolaborasi dengan mitra institusi keuangan lain. Yakni untuk memberikan solusi pendanaan dan transfer of knowledge.
Juga kolaborasi Bank Sampoerna dengan Koperasi Sahabat Mitra Sahabat Mitra (KSP Sahabat). Dimana saat ini jaringan layanannya sudah mencapai 97 cabang di seluruh Indonesia dwngan 30 ribu anggota.
"Layanan loket sahabat di Alfamart dan Alfamidi seluruh Indonesia. Dimana aset dana yang disampaikan naik drastis. Jika 2013 masih Rp1,7 triliun per 2020 sudah menembus Rp8,4 trilin," ungkap Rudy Mahasin.
Model bisnis pelayanan umkm lainnya adalah lewat pinjaman berbasis web PDaja.com yang sepanjang 10 bulan pertama tahun 2020 sudah menembus Rp 175 mililar. "Pinjaman ini telah disalurkan pada lebih dari 220 peminjam melalui PDaja.com," katanya.
Rudy Mahasin mengatakan bahwa di kuartal IV tahun ini, pihaknya menargetkan akan ada tambahan kredit sebesar Rp50 miliar dari PDaja.com. "Kelihatannya ekonomi mulai bergerak," ujarnya.
Optimisme penambahan ini, menurutnya karena kini jangkauan wilayahnya menjadi lebih luas. Jika di tahun lalu kami hanya di Jabodetabek saja, saat ini PDaja.com juga sudah menjangkau lima kota besar lainnya, yakni Medan, Pekanbaru, serta Bandung, Surabaya dan Makassar.
“Di masa pandemi ini kami optimis dan berkomitmen tetap menyalurkan pinjaman kepada pebisnis di Indonesia,” ungkap Rudy Mahasin.