Surabaya, Gatra.com - Perolehan suara pasangan calon wali dan wakil wali Kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi dan Armuji, memang unggul versi hitung cepat (quick count). Namun, keunggulan tersebut belum final.
Masih ada proses penghitungan suara manual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya. Karenanya, semua kader partai pengusung, termasuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI) wajib mengawal proses tersebut.
"Kemenangan [sementara] yang terlihat dari hitung cepat sejumlah lembaga survei ini haruslah terus dijaga para kader dan relawan. Supaya jangan sampai suara yang ada, hasilnya nanti berubah dan akhirnya di rekapitulasi final oleh KPU kota Surabaya," kata Plt Ketua DPD PSI Surabaya, Yusuf Lakaseng, kepada wartawan, Kamis (12/10).
Yusuf memerintahkan semua kader agar mendokumentasikan segala bentuk dugaan kecurangan selama proses penghitungan suara hingga ke level KPU. Tidak hanya itu, kader juga diperintahkan untuk melaporkan dugaan tindak kecurangan disertai dengan bukti-bukti yang telah didokumentasikan.
Menurutnya, hasil hitung cepat dari seluruh tempat pemungutan suara (TPS) jangan sampai berubah, apalagi memenangkan kubu lawan. Sebab, keunggulan perolehan suara Eri dan Armuji tidak lepas dari kerja keras seluruh kader dan elemen PSI lainnya.
"Kemenangan ini hasil kerja keras para kader dan relawan PSI dan PDIP selama kurang lebih 3 bulan masa kampanye di Pikada Surabaya. Alhamdulillah akhirnya terbayar dengan kemenangan hari ini," katanya.
Yusuf menambahkan, apabila pasangan Eri dan Armuji sudah dinyatakan menang Pilwali Surabaya oleh KPU, maka PSI wajib mengawal realisasi dari tiap janji kampanye kedua pasangan calon itu. Yakni, dengan melindungi semua kebijakan pemerintahan Eri dan Armuji yang prorakyat.
"Karena itu, sehari setelah dilantik, kami mohon tidak ada pesta. Sudah saatnya menunaikan janji mas Eri dan cak Armuji untuk kerja sepenuhnya memenuhi janji-janji yang sudah diucapkan. Kami siap mengawal itu," tegasnya.
Eri sudah menyatakan akan memulai semua program yang sudah dikampanyekan dalam 100 hari kerja. Antara lain, semua program kerja dan janji kampanye yang ada kaitannya dengan lansia dan warga Surabaya milenial.
Beberapa program dan janji kampanye untuk warga lansia di Surabaya mencakup pemberdayaan melalui makanan, program posyandu lansia serta layanan kesehatan lainnya, fasilitas sosial, dan sejumlah infrastruktur yang ramah lansia.
Selain itu, Eri juga akan segera menjalankan program kerja dan janji kampanye bagi warga milenial di Surabaya. Antara lain, beasiswa, program industri kreatif untuk kompetensi dan softskill anak muda, dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah di kalangan anak muda di Surabaya.