Home Milenial Terdampak Pandemi, Ini Strategi Usaha Menurut Praktisi

Terdampak Pandemi, Ini Strategi Usaha Menurut Praktisi

Jakarta, Gatra.com - Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu yang paling terdampak pandemi Covid-19 saat ini. Berdasarkan data Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), sekitar 80% UMKM terpuruk akibat pandemi ini.

Di sisi lain, UMKM dan kewirausahaan menjadi salah satu penopang perekonomian negara. Bahkan, saat krisis moneter di masa orde baru sebelumnya, UMKM menjadi penyelamat utama perekonomian negara.

Praktisi UMKM, Edward Sutanto yang juga Partner Instruktur e-Course Arkademi mengatakan, terdapat beberapa strategi yang dibutuhkan agar usaha di tengah pandemi dapat bertahan. Pertama, pelajari momentum dan selera pasar.

“Dari awal kita harus menyesuaikan produk kita itu masuk ke segmentasi middle up atau middle low. Misalkan kita ingin menjual produk cemilan dengan harga Rp30 ribu, ini otomatis sudah masuk ranah middle up. Sedangkan middle low itu mungkin di kisaran harga Rp10 ribu. Sesuaikan dengan demografis dan tipografi calon pelanggan kita,” katanya dalam acara Gatra Anniversary Charity secara virtual, Kamis (10/12).

Selain itu, lanjutnya, kumpulkan ide dari berbagai sumber seperti ide dari internal usaha, ide dari konsumen dan non komsumen, serta ide dari mitra usaha dan kompetitor. Dengan ini, akan tercipta sebuah ide yang melahirkan inovasi baru dalam menjalankan usaha kita.

“Selanjutnya adalah kita harus mengelola jaringan dan memanfaatkan peluang. Kita harus membangun mitra-mitra tim penjualan. Jadi tidak hanya fokus diproduksi, dan juga kita tidak bisa melakukan semuanya sendirian. Rangkul pelaku usaha lain untuk diajak kolaborasi,” jelasnya.

Langkah berikutnya, para pelaku usaha harus mampu menganalisa persaingan. Amati pelaku usaha lain, profil usahanya, harga jual dan struktur biaya yang dibutuhkan, kualitas produk, cara pemasaran, hingga reaksi dan tanggapan konsumen terhadap produk itu. Dengan begitu, pelaku usaha bisa melakukan evaluasi dan menciptakan produk yang lebih baik sehingga diminati konsumen.

“Perbaiki etos kerja usaha. Mau tidak mau dengan kondisi sekarang kita harus memulai sistemasi usaha kita. Buatlah divisi-divisi produksi, operasional, pemasaran dan penjualan, serta keuangan. Selanjutnya bangun tim yang solid. Usahakan memperkerjakan orang-orang yang tepat di setiap divisi usaha kita. Jangan mengerjakan semuanya sendirian,” ucap Edward.

200

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR