Yogyakarta, Gatra.com – Dunia sastra Indonesia berduka. Sastrawan Iman Budhi Santosa meninggal dunia, Kamis (10/12) pagi.
Iman meninggal di rumah kontrakannya di Kota Yogyakarta, karena sakit jantung. Penulis kelahiran Magetan, Jawa Timur, 28 Maret 1948 itu telah menerbitkan karya berupa puisi, novel, cerita pendek, hingga geguritan atau puisi berbahasa Jawa.
Sejumlah karyanya mengulas tentang budaya Jawa seperti novel ‘Barong Kertapati’ pada 1976 dan kumpulan sajak ‘Ziarah Tanah Jawa’ pada 2013. Iman baru saja meluncurkan buku terbarunya, ‘Seni Mencipta Puisi: Menyingkap Rahasia dan Teknik Penciptaan Puisi dari Sang Maestro’.
“Dua hari lalu beliau, dengan riang hati, masih sempat menandatangani buku terbarunya itu,” kata Tia Setiadi, pengelola Circa, Yogyakarta, penerbit buku baru karya Iman tersebut, saat dihubungi Gatra.com, Kamis. “Seluruh hidup beliau adalah dedikasi kreatif kepada sajak dan kemanusiaan,” imbuh Tia.
Semasa muda, Iman aktif di Persada Studi Klub, komunitas para sastrawan di Maliboro, Yogyakarta, di bawah binaan penyair Umbu Landu Paranggi. Selain Iman, komunitas ini juga diisi sejumlah sastrawan, seperti Emha Ainun Najib alias Cak Nun, juga mendiang Linus Suryadi AG dan Korrie Layun Rampan.
Ucapan besungkawa disampaikan budayawan Cak Nun di laman dan media sosialnya. “Dengan rasa sangat kehilangan dan duka yang mendalam, seluruh Keluarga Kadipiro dan Jamaah Maiyah mengantarkan sesepuh kami ke haribaan Allah swt,” demikian tertulis di caknun.com.
Menurut dia, Iman adalah sosok teladan. “Teladan kami yang jiwanya dipenuhi iman, sepanjang hidupnya memancarkan budi yang membangun kesentosaan bersama,” tulisnya.