
Labuhanbatu, Gatra.com- Pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara Pilkada tahun 2020 di Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumut untuk 1.061 TPS, sukses dilaksanakan dan berjalan kondusif. Namun, pasca selesainya TPS melakukan rekapitulasi perolehan suara untuk lima paslon, kondisi sedikit berubah menjelang petang.
Bagaimana tidak, terdapat dua dari lima paslon yang sama-sama mengklaim peraih suara terbanyak. Diantaranya, Paslon nomor urut 2 yakni pasangan H Erik Adtrada Ritonga - Hj Ellya Rosa Siregar serta Paslon nomor urut 3 yakni H Andi Suhaimi Dalimunthe - Faizal Amri Siregar.
Penelusuran disejumlah media sosial khususnya facebook, paslon nomor urut 2 bahkan telah disambangi paslon nomor urut 1, H Tigor Panusunan Siregar - H Idlinsyah Harahap dan mengucapkan selamat atas peraihan suara tertinggi.
Kondisi riak kemenangan juga terlihat dari paslon nomor urut 3, bahkan mereka secara bersama-sama telah memproklamirkan diri sebagai pemenang dan mengucapkan terima kasih kepada warga Kabupaten Labuhanbatu.
Namun, situasi kembali mendapat sambutan dari akun pengguna facebook pasca beredarnya hasil perolehan suara kelima Paslon untuk setiap kecamatannya. Dalam data tersebut, paslon nomor urut 3 yang merupakan petahana dituliskan sebagai peraih suara terbanyak.
Spontan, data itupun menjadi buah bibir kalangan dunia maya dan sembari mempertanyakan apakah data tersebut dapat dipertanggungjawabkan serta apakah sesuai dengan kondisi disemua TPS.
Selain itu, data tim monitoring dan evaluasi perhitungan suara yang ditandatangani oleh Plt Kepala Kesbang Polinmas H Nilwansyah SH tanpa disertai stempel basah itu, kembali menjadi asupan sejumlah pendukung paslon khususnya nomor urut 3.
Sementara, Plt Kesbang Polinmas Kabupaten Labuhanbatu, Nilwansyah menjawab gatra.com, Rabu (9/13) malam menjelaskan, data mereka tidak merupakan acuan dan hanya sementara bersifat hasil monitoring dan evaluasi yang dilaporkan ke Kesbang Pol Provinsi Sumut dan Poldagri.
Ditanya kenapa sampai beredar luas, dirinya mengakui tidak mengetahui sama sekali dikarenakan apa dan dilakukan oleh siapa. "Kalau itu adinda, manalah saya tahu, tahulah yang banyakan orang. Lagian itu sementara, karena hasilnya nanti KPU yang memutuskan," aku Nilwansyah.
Sedangkan Ketua KPU Labuhanbatu, Wahyudi dimintai tanggapan menerangkan, data yang resmi tentunya tetap dari KPU Labuhanbatu sebagai penyelenggara pemilihan yang dilakukan berjenjang dengan batas akhir tanggal 17 Desember mendatang. "KPU juga punya data kontrol, namun bukan data yang menjadi hasil nantinya," beber Wahyudi.
Hal senada diutarakan Ketua Bawaslu kabupaten setempat, Makmur. Menurutnya, pihaknya berharap semua pihak menahan diri dan terkait hasil akan tetap menunggu hasil resmi penghitungan dari KPU.