Yogyakarta, Gatra.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daerah Istimewa Yogyakarta merilis banyak temuan saat pelaksanaan pemungutan suara di tiga daerah hari ini, termasuk dua petugas TPS yang positif Covid-19. Namun, secara keseluruhan pilkada di Kabupaten Gunungkidul, Bantul, dan Sleman berjalan lancar.
Dalam jumpa pers Rabu (9/12) sore, Ketua Bawaslu DIY Bagus Sarwono menyatakan petugas pengawas di tiga kabupaten melaporkan berbagai temuan.
"Contohnya di Gunungkidul, tepatnya di Desa Karangduwet, Kecamatan Paliyan. Tempat pemungutan suara (TPS) 11 harus dipindah ke lokasi lain karena pemilik rumah harus melakukan isolasi mandiri karena hasil rapid test reaktif," kata Bagus.
Akibatnya, anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 11 sejak dini hari memindahkan lokasi TPS dan membuat undangan baru kepada pemilih.
Masih di Gunungkidul, Bawaslu melakukan pemantauan ketat terhadap seluruh TPS di Kecamatan Karangmojo terkait penerapan protokol kesehatan. Pasalnya, seluruh anggota KPPS di kecamatan itu menolak mengikuti rapid test dan hanya diperiksa bebas influenza pada H-1.
Dari Sleman, warga di sekitar TPS 13 Cangkringan dilaporkan menolak menggunakan hak pilihnya karena adanya warga luar yang memberikan suara di sana. Sebanyak 91 warga meminta KPPS melakukan pemungutan suara di rumah warga.
Di TPS 8, Kecamatan Cangkringan, Bawaslu juga melaporkan bahwa TPS ini harus direlokasi ke tempat yang lebih aman karena masuk dalam radius lima kilometer dari puncak Gunung Merapi yang rawan bahaya. TPS ini dipindah ke gedung PAUD yang berjarak 13 kilometer karena terdapat 104 pemilih rentan.
"Namun yang menjadi perhatian dari Bawaslu adalah terpasangnya 18 alat peraga kampanye (APK) dari pasangan nomor 3 Pilkada Sleman di kawasan Jalan Colombo pada hari tenang. Karena Satpol PP tidak bertindak sebab libur, Bawaslu memerintahkan petugas satpam untuk mencopot. Ini bentuk komitmen kami," katanya.
Anggota Bawaslu M Amir Nashiruddin menambahkan seluruh pasien di rumah sakit, termasuk pasien Covid-19, sudah terlayani dengan baik oleh KPPS khusus untuk menyalurkan suaranya. Namun perkecualian terjadi di RSUP dr. Sardjito.
"Pihak RS Sardjito menyatakan ada 31 pasien ini dalam kondisi kritis sehingga tidak dimungkinkan pihak luar masuk ruangan. Jadi hanya pasien reguler yang terlayani," katanya.
Anggota Bawaslu lainnya, Sri Rahayu Werdiningsih, menyebut sejumlah kasus di Gunungkidul dan Bantul terkait pandemi Covid-19. Di Gedangsari, Gunungkidul, seorang anggota KPPS meninggal karena serangan jantung.
Adapun di TPS 3 Desa Hargomulyo, Gunungkidul, sempat diprotes karena lokasinya dekat dengan penderita Covid-19 hingga akhirnya pasien itu dipindah ke RS.
"Di Kecamatan Nglipar, Gunungkidul, satu personel KPPS positif. Karena belum dijemput personel satgas, yang bersangkutan dinonaktifkan, sehingga petugas TPS hanya enam orang," ujarnya.
Adapun di Desa Patalan, Kecamatan Jetis, Bantul, satu petugas KPPS harus dijemput Satgas Covid-19 karena tidak mau terbuka atas hasil tes swab yang belakangan diketahui positif Covid-19. Usai penyemprotan desinfektan selama satu jam di TPS itu, 90 warga yang semula enggan akhirnya bersedia mencoblos.
"Namun kami menilai secara keseluruhan pelaksanaan pilkada di tiga kabupaten tahun ini berjalan lancar sesuai dengan harapan. Terutama di tengah pandemi, hampir keseluruhan TPS menerapkan protokol kesehatan ketat," kata Cici.