Home Politik Risma Ingin Surabaya Jadi Kota Wisata

Risma Ingin Surabaya Jadi Kota Wisata

Surabaya, Gatra.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggunakan hak pilihnya di TPS 1 di balai RW 6, Kelurahan Jajar Tunggal pukul 07.30 WIT. Risma menggunakan hak pilih bersama sang suami dan anak bungsunya.

Usai mencoblos, Risma banyak bercerita tentang situasi protokol kesehatan di TPS dan anggota KPPS yang mayoritas perempuan. Ia mengapresiasi ketatnya protokol kesehatan di TPS tersebut, apalagi saat dirinya memakai sarung tangan plastik.

"Protokol kesehatannya bagus dan sangat rapi. Soal sarung tangan, nggak (masalah) kok. Aku sudah biasa pakai sarung tangan," kata Risma usai mencoblos di TPS 1 Kelurahan Jajar Tunggal, Rabu (9/12).

Bagi Risma, Pilwali 2020 ini cukup spesial. Wali kota dua periode tersebut menentukan pilihan untuk masa depan Surabaya usai dirinya mengakhiri masa jabatan.

Karenanya, Risma punya segudang harapan untuk masa depan kota yang sudah dikelolanya selama 10 tahun. Ia berharap, semua kerja keras dan prestasi yang diraih untuk Surabaya, dapat lebih ditingkatkan untuk kepentingan semua warga.

"Surabaya sudah berjalan dengan baik dari aspek sosial dan infrastruktur. Karenanya, saya berharap capaian itu dapat diteruskan dan ditingkatkan," kata Risma.

Menurutnya, banyak prestasi diraih Surabaya berupa penghargaan dan capaian yang harus ditingkatkan. Antara lain, index pengembangan sumber daya manusia yang sudah mengalahkan sejumlah kota besar di Indonesia.

Untuk itu, dirinya juga berharap agar pemimpin yang baru dapat membawa Surabaya sebagai kota wisata. Menjadikan Surabaya sebagai kota wisata, lanjutnya, adalah tantangan bagi pemimpin baru untuk membawa kota besar yang notabene tidak kurang memiliki kekayaan alam yang melimpah.

"Sekarang pariwisata itu menjadi sektor yang jadi rebutan antar kota, bahkan negara. Karenanya, di sektor itulah Surabaya akan memperoleh pendapatan dan kesempatan kerja dengan mudah," jelas Risma.

Ditanya soal rencana setelah lengser dari jabatan wali kota, Risma mengaku belum punya rencana pasti. Ia baru berangan-angan akan membuka usaha atau mengajar di kampus-kampus.

158