Semarang, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat untuk benar-benar mematuhi protokol kesehatan (prokes) covid-19, pada saat melakukan pencoblosan pada pilkada serentak yang digelar 9 Desember.
Hal itu disampaikan Ganjar saat berkeliling ke sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Semarang, Selasa (8/12). Ganjar ingin memastikan TPS-TPS benar-benar menerapkan prokes covid-19, untuk menghindari munculnya klaster baru.
Selain protokol kesehatan, Ganjar juga memastikan bahwa semua perlengkapan Pilkada Serentak sudah terdelivery. Surat suara sudah sampai ke kelurahan, bahkan ada yang sudah tiba di TPS.
Dalam kesempatan itu Ganjar mengunjungi tiga TPS, yakni TPS 10 Sobokarti Kelurahan Kebonagung Kecamatan Semarang Timur, TPS 17 Kelurahan Tlogosari Wetan Kecamatan Pedurungan dan TPS 10 Kelurahan Bangetayu Wetan Kecamatan Genuk.
Saat bertemu dengan warga, tak henti-hentinya Gubernur berambut putih itu, selalu menyampaikan pesan agar warga mematuhi prokes Covid-19. "Bu sesuk nyoblos? Ojo suk-sukan yo (jangan berdesakan ya). Nganggo masker kabeh, cuci tangan pakai sabun. Ora usah ngumpul-ngumpul (tidak usah kumpul-kumpul)," kata Ganjar setiap bertemu dengan masyarakat di sekitar TPS yang dikunjungi.
Ganjar mengapresiasi, kesiapan TPS yang sudah sesuai dengan panduan prokes, seperti penataan kursi yang diberi jarak, tempat cuci tangan, penyediaan thermal gun, sarung tangan, hingga handsanitizer. "Alhamdulillah dari pantaun, semua sudah disiapkan dengan baik dan menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Dia menambahkan, memang tidak bisa dipungkiri bahwa masih akan ada masyarakat yang abai terhadap prokes meskipun jadwal jam pencoblosan sudah diberikan. Untuk itu ia berpesan kepada seluruh petugas TPS untuk mengawal hal itu dengan baik.
Potensi kerumunan bisa saja terjadi, khususnya pada saat jam penghitungan suara. Ganjar pun meminta masyarakat yang sudah melaksanakan pemilihan untuk segera pulang dan tidak perlu menunggu hasil penghitungan suara.
"Saya minta seluruh petugas di TPS memastikan betul protokol kesehatan berjalan dengan baik. Masyarakat harus diguide prosesnya dari awal hingga akhir pelaksanaan pemilihan," ucapnya.
Sementara itu, Anggota PPS Kebonagung, Gatot Nashari mengatakan, untuk menghindari kerumunan pemilih sudah diberikan jadwal jam pencoblosan. Yakni setiap 70 orang diberikan waktu durasi 1 jam.
"Selain itu, dari mereka datang sampai selesai, semua protokol kesehatan seperti cuci tangan, pengecekan suhu, jaga jarak dan lainnya juga kami pastikan akan diketatkan,"ujarnya.