Jakarta, Gatra.com- Hasil studi in vitro formulasi Pepsodent Active Defense Mouthwash dengan teknologi CPC menunjukkan dapat mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 hingga 99,9% dengan waktu kontak 30 detik.
“Unilever ikut berpartisipasi dalam diskusi komunitas medis dan ilmiah global seputar potensi penggunaan mouthwash untuk melawan virus SARS-CoV-2," ujar Head of Sustainable Living Beauty & Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation, Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc. dalam konferensi virtualnya, Selasa (8/12).
Dalam hal ini, Mirah menuturkan bahwa Unilever menginisiasi studi ilmiah awal bersama Laboratorium Microbac, laboratorium virologi di Amerika Serikat yang terpercaya dan diakui secara internasional untuk mengukur efektivitas mouthwash Pepsodent Active Defense. Hasilnya telah dipublikasikan di platform riset biologi Biorxiv.
"Pepsodent Active Defense Mouthwash yang mengandung 0,07% CPC bekerja efektif mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 hingga 99,9% dengan menargetkan dan menghancurkan selubung lipid dari virus tersebut. Selaput hilang dan corona luruh engga nempel lagi ke tubuh manusia.Berkumur 30 detik, ini bukan obat tp menjadi pencegahan. Bagian pencegahan bagian hygiene," ungkap Mirah.
Dalam studi ini juga membandingkan produk tersebut dengan produk mouthwash yang mengandung etanol, campuran enzim, dan zinc sulfat. Namun menurut Mirah hanya teknologi CPC yang hingga saat ini menunjukkan hasil konsisten dan positif.
Seperti diketahui, penyebaran virus Covid-19 terutama melalui tetesan air liur atau keluarnya cairan dari hidung. Dimana ini terdeteksi sebelum, selama, dan setelah fase akut penyakit, begitu juga dalam kasus tanpa gejala. “Mengurangi jumlah virus di mulut dipercaya dapat membantu mengurangi penularan," ujar Mirah.
Kini hadirnya teknologi CPC juga berpotensi memiliki peran dalam melengkapi anjuran 3M sebagai langkah pencegahan untuk membantu mengurangi transmisi Covid-19.
"Berbagai temuan menunjukkan bahwa mouthwash berpotensi menjadi tambahan penting untuk tindakan perlindungan sehari-hari lainnya, seperti mencuci tangan, menjaga jarak secara fisik, dan mengenakan masker,” ungkap Mirah.
Dokter Gigi dan Peneliti, Dr. drg. Armelia Sari Widyarman, M.Kes menambahkan bahwa hasil studi ini juga didukung oleh sebuah uji klinis dari sekelompok peneliti independen di Singapura yang melibatkan sejumlah penderita COVID-19. Hasilnya memperlihatkan bahwa berkumur dengan mouthwash yang mengandung CPC dapat mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2.
"CPC dapat mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 secara signifkan setelah berkumur selama 30 detik, dan efeknya bertahan selama 6 jam," ungkap Armelia.
Ketua Komite Kesehatan Gigi dan Mulut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, drg. Tritarayati, SH, MHKes menuturkan, di tengah ketidakpastian mengenai kapan virus ini akan terkendali, ternyata masih banyak masyarakat yang salah paham mengenai risiko penularan Covid-19.
"Selain di saluran pernafasan, banyak riset menunjukkan bahwa virus SARS-CoV-2 juga terdapat di rongga mulut orang yang terinfeksi, terutama di air liur," ungkap dia.
Hal ini harus diwaspadai karena di dalam 1 ml air liur terdapat lebih dari 1 juta partikel virus. "Sementara, data terbaru dari CDC menunjukkan bahwa lebih dari 50% penyebaran virus SARS-CoV-2 berasal dari kasus konfirmasi tanpa gejala yang berada di sekitar kita,” paparnya.
Pepsodent juga akan mendonasikan produk ini ke sejumlah Rumah Sakit rujukan dan Wisma Atlet Kemayoran, bekerja sama dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan Gerakan Pakai Masker (GPM).
Active Defense guna memberikan perlindungan tambahan kepada para tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan dalam upaya menekan laju transmisi COVID-19. Donasi ini akan diberikan ke Rumah Sakit rujukan di wilayah Jabodetabek dan Wisma Atlet Kemayoran.
Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) menjadi salah satu mitra Pepsodent dalam menyalurkan donasi ini. Ketua Umum PERSI, dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes menyambut baik hal ini.
“Industri Rumah Sakit tengah menghadapi perjuangan panjang melawan COVID-19. Untuk itu, upaya pengendalian dan pencegahan di dalam lingkungan rumah sakit sangat diperlukan. Di tengah tingginya risiko penularan Covid-19, kami harap donasi ini dapat membantu pihak Rumah Sakit dalam melindungi tenaga medis dan pasien dari penyebaran virus," pungkasnya.