Jakarta, Gatra.com - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menggunakan anggaran sebesar Rp637,3 miliar untuk belanja 3 juta dosis vaksin Sinovac dan 100 ribu dosis vaksin Cansino.
Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam konferensi pers Kedatangan Vaksin Covid-19, Senin (7/12).
"Dalam hal ini mereka yang akan dibayar pemerintah ditetapkan target oleh Menkes, siapa yang akan menjadi target, yakni selama ini disebutkan usia 18 hingga 59 tahun," ujarnya.
Adapun anggaran vaksin yang sudah disediakan oleh pemerintah untuk tahun 2020 ialah sebesar Rp35,1 triliun dan anggaran untuk tahun 2021 sebesar Rp60,5 triliun. Sehingga, total dana yang telah dianggarkan pemerintah untuk vaksin dan penanganan Covid-19 pada periode 2020-2021 sebesar Rp95,6 triliun.
Sementara itu, untuk anggaran vaksinasi tahun depan, pemerintah telah menyiapkan dana antisipasi pengadaan vaksin Covid-19 sebesar Rp18 triliun dan Rp3,7 triliun untuk antisipasi program imunisasi atau vaksinasi nasional. Selanjutnya, dana senilai Rp1,3 triliun disiapkan untuk pembelian sarana dan prasarana litbang, laboratorium, dan PCR.
"Untuk pembelian sarana prasarana laboritotium, litbang dan PCR di mana Kemenkes akan melakukan pengadaan Rp1,3 triliun dan BPOM Rp100 miliar," ujarnya.
Pemerintah juga telah membelanjakan beberapa alat pendukung program vaksinasi Covid-19, seperti jarum suntik, alkohol, alat swab dan safety box senilai Rp277,45 miliar. Ada pula kulkas penyimpanan vaksin 249 unit, kotak pendingin 249 unit, alat pemantau suhu 249 unit, vaccine carrier 489 unit, serta alat pelindung diri (APD) dengan total nilai Rp190 miliar.
"Untuk perisapan dan pelatihan Kemenkes dengan target 3 juta dosis vaksin untuk 2020 ini seluruh biaya oeprasional telah menggunakan anggaran yang sudah dialokasikan di Kemenkes," kata Bendahara Negara itu.