Surabaya, Gatra.com - Debat publik Pilwali Surabaya putaran ke-3 kali ini juga membahas soal kemiskinan di Surabaya. Materi bahasan tersebut dilontarkan oleh calon wakil wali kota Surabaya nomor urut 1 Armuji.
Armuji melontarkan materi bahasan berupa pertanyaan kepada calon pasangan wali dan wakil wali kota Surabaya nomor urut 2 Machfud Arifin dan Mujiaman. Pertanyaannya, bagaimana pasangan Machfud dan Mujiaman menekan angka kemiskinan di Surabaya.
"Tidak ada satupun kota, semakmur apapun, pasti ada kesenjangan (ekonomi). Namanya miskin, itu sudah kodrat. Yang saya tanyakan, strategi apa yang dilakukan untuk mengubah indikator," kata Armuji pada Debat publik Pilwali Surabaya putaran ke-3, Sabtu (5/12).
Menanggapi pertanyaan tersebut, Machfud menekankan pentingnya pengembangan dunia usaha di Surabaya. Konkritnya, adalah pembukaan lapangan kerja sebanyak-banyaknya, untuk menampung warga Surabaya yang berpenghasilan rendah, terutama yang masih belum mendapat pekerjaan.
Kaitannya dengan itu, mantan Kapolda Jawa Timur tersebut juga berjanji akan mempermudah semua birokrasi di dunia usaha. Mulai dari perizinan, kepastian hukum, dan kemudahan investasi di Surabaya.
"Bagaimana kita buka lapangan kerja. Mempermudah berikan perizinan, kepastian hukum, dan tidak mempersulit kepada orang yang ingin berinvestasi di Surabaya," jawab Machfud.
Menurutnya, ada pelbagai macam cara yang bersifat teknis untuk mengentaskan kemiskinan di Surabaya. Ia memahami hal itulah yang selama ini dilakukan pemerintah kota Surabaya dalam memberdayakan masyarakatnya di bidang perekonomian.
Hanya, Machfud menilai bahwa tetap harus ada langkah konkrit yang dapat dijadikan solusi akhir permasalahan kemiskinan di Surabaya. Ia menyebut, 150 ribuan lebih kehidupan perekonomian warga Surabaya tergolong tidak mampu.
"Kalau saya jadi wali kota, soal teknis biar anak buah saja. Yang penting, bagaimana warga dapat bekerja dan sejahtera. Nggak ada yang pengangguran, itu yang penting," tegasnya.
Mujiaman menambahkan, banyak aset pemerintha kota Surabaya yang dapat dimanfaatkan untuk membuka lapangan kerja. Antara lain, pasar tradisional dan badan usaha milik daerah (BUMD) di Surabaya yang selama ini kurang mendapat perhatian.
Karenanya, Mujiaman berjanji jika dirinya terpilih nanti, akan meningkatkan volume pendapatan BUMD Surabaya. Mantan Dirut PDAM Surya Sembada itu menjanjikan kinerja BUMD yang mampu memenuhi hingga separuh target pendapatan asli daerah (PAD) Surabaya.
Sehingga, lanjutnya, pemerintah kota Surabaya nantinya akan dapat menggunakan pemasukan dari BUMD untuk melakukan semua pembangunan tanpa harus menganggarkan dari APBD. "Sehingga, pembangunan itu nggak harus dari uangnya pemerintah terus," kata Mujiaman.