Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah fokus mencari jalan keluar agar sektor perfilman di Indonesia bisa bangkit kembali tanpa harus berpusat pada bioskop.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid menyebut meski sudah adanya beberapa platform streaming Over The Top (OTT) sebagai saluran pemutaran film, tetapi Kemendikbud belum menentukan apakah masa depan perfilman tanah air akan diarahkan ke sana. Apalagi jika melalui platform OTT, banyak pihak terutama sineas film dokumenter dan film pendek belum merasa mendapatkan tempat yang sama dengan film panjang.
"Itu yang sedang kita bayangkan ke depan. Kalau untuk film cerita panjang, tentu kita bicara hal lain lagi. Tapi masukan-masukan seperti ini sudah mulai kita rintis solusinya," kata Hilmar saat konferensi pers Malam Anugrah Piala Citra FFI 2020, Sabtu (5/12).
Hilmar pun belum bisa memastikan kapan kembalinya film untuk bisa dinikmati secara luas lewat bioskop. Ia menekankan kondisi seperti ini tidak hanya di alami oleh para sineas Indonesia saja. Secara global, dunia perfilman pun saat ini tengah mengalami salah satu masa tersulit.
Seluruh dunia, sambung Hilmar, saat ini memang tengah mengalami pergeseran di sektor industri perfilman. Dalam upaya keluar dari tantangan besar ini, yang paling penting dilakukan adalah terus menjaga komunikasi antara pemerintah dan selueuh insan perfilman di tanah air.
"Mau nggak mau kita komunikasi terus dengan teman-teman film, bagaimana cara kita hadapi ini. Karena saya kira belum ada jurus yang benar-benar jitu untuk menghadapi masa sekarang. Jadi, yang paling penting saat ini adapah kita terus mengajak komunikasi seluruh stakeholder perfilman, termasuk media," ungkapnya.