Makassar, Gatra.com - Survei elektabilitas yang dirilis FIXPOLL memprediksi calon wali kota Makassar nomor urut 2, Munafri Arifuddin-Rahman (Appi-Rahman) dapat memenangkan pilkada Cawalkot Makassar 2020.
“Di survei terbaru tampak elektabilitas Appi-Rahman kembali melejit mengungguli paslon lainnya untuk Pilwalkot Makassar,” kata Direktur Riset FIXPOLL, Muhammad Annas dalam pemaparan surveinya di Hotel Melia, Jalan Andi Mappanyukki, Makassar, Sabtu (5/12).
Annas menyebut bahwa hasil survei FIXPOLL pasangan nomor urut 1, Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi Masse memperoleh nilai elektoral 34,1 persen, pasangan nomor ururt 2 Munafri Arifuddin-Rahman Bando sebesar 37,6 persen, dan pasangan nomor urut 3, Syamsu Rizal-Fadli Ananda 11,4 persen serta pasangan nomor urut 4, Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun 4,6 persen.
“Ada 11,1 persen yang menolak menjawab. Survei menggunakan metode simulasi kertas suara. Merespons permintaanlos atau mencontreng kertas suara, ”katanya.
Adapun survei menggunakan metode pertanyaan langsung, lanjut Annas, pasangan Appi-Rahman juga unggul atas paslon lainnya. Presentase elektoral 38,5 persen, disusul Danny-Fatma 34,6 persen, Syamsu Rizal-Fadli Ananda 11,6 persen dan Irman-Zunnun 4,7 persen.
“Tanggapan yang menolak menjawab ada 10,6 persen,” katanya.
Annas menyebut bahwa survei elektabilitas ini dilakukan mulai 18 hingga 23 November 2020 lalu, dengan sampel 840 responden dan margin of error 3,5 persen.
Annas menyebut FIXPOLL memulai survei 11 hari setelah pelaksanaan Debat Publik Pertama Pilwalkot Makassar 2020. Ada lima hal yang dipotret FIXPOLL dalam survei ini. Pertama yakni bagaimana tanggapan masyarakat tentang hasil debat. Kedua memotret salah satu paslon yang pernah menjabat sebagai walikota Makassar.
Ketiga, memotret tren elektabilitas masing-masing paslon. Keempat, memotret strong voters masing-masing paslon dan kelima memotret terkait politik uang di Pilwalkot Makassar.
Dari survei FIXPOLL, ini elektabilitas Appi-Rahman mengungguli calon lainnya. Paslon Appi-Rahman yang terus mengalami kenaikan, sedangkan Danny-Fatma turun," kata Annas.
“Membaca data survei adalah membaca kecenderungan pemilih. Hari ini masih ada 10 persen lebih pemilih tanpa suara. Sisa hari jelang pencoblosan, masing-masing paslon akan bekerja merebut suara pemilih tak berdasar ini, ”katanya.