Pati, Gatra.com - Aliansi Mahasiswa Pati (Amati), Jawa Tengah menilai dakwah Habib Rizieq Sihab atau yang dikenal dengan HRS mengandung unsur provokasi, menebar kebencian dan paham intoleran. Sehingga dapat memicu pecahnya kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.
Ketua Amati, M Saifudin mengatakan, paham intoleransi yang tumbuh di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara sangat berisiko, jika terus dibiarkan subur.
"Yang kami khawatirkan adanya semacam indoktrinasi. Sehingga Amati menolak paham radikal dan intoleran. Karena jika ini dibiarkan akan memecah persatuan Bhineka Tunggal Ika yang kita rawat," ujarnya saat deklarasi di Kedai Perko Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sabtu (5/12).
Dalam deklarasinya, sejumlah mahasiswa turut menyerukan lima poin yang diharapkan menjadi perhatian serius pemerintah, serta aparat yang berwenang akan bahaya paham radikal serta intoleran yang akhir-akhir ini muncul.
"Pertama, Aliansi Mahasiswa Pati mengecam keras segala bentuk paham intoleran yang dapat memecah belah kesatuan dan persatuan Bhineka Tunggal Ika," tegas Saifudin.
Ia melanjutkan, Amati menolak provokasi yang menebar kebencian dengan mengatasnamakan dakwah oleh HRS. "Aliansi Mahasiswa Pati mendorong pemerintah menindak tegas siapapun yang melakukan pelanggaran atau mendukung terjadinya pelanggaran protokol kesehatan sesuai peraturan yang berlaku khususnya pada momentum kepulangan HRS," imbuhnya.
Pihaknya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk saling mengingatkan pentingnya protokol kesehatan dalam situasi dan kondisi di tengah-tengah pandemi. "Kita siap mendukung TNI/Polri bersama-sama dalam menjaga keutuhan NKRI," pungkasnya.