Solo, Gatra.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Solo menyatakan abstain pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember mendatang. Keputusan ini diambil atas pertimbangan dari berbagai pihak yang disaring oleh PKS sejak bulan September lalu.

Hal ini disampaikan oleh Ketua DPD PKS Kota Solo Abdul Ghofar Ismail mengatakan PKS telah menyatakan abstain atau golput pada Pilkada kali ini. Hal ini dilakukan setelah PKS Kota Solo mendengar masukan dari banyak pihak dan melakukan jajak pendapat.

”Kami sudah melakukan jajak pendapat baik secara internal maupun secara umum. Secara garis besar banyak yang memilih untuk golput,” ucap Gofar, Jumat (4/12).

Gofar mengakui keputusan ini dipertimbangkan dengan matang. Bahkan terkait pemilihan kata, pihaknya lebih memilih kata abstain. Sebab menurutnya dengan abstain ini lebih mengesankan tidak akan ikut campur dalam Pilkada. ”Kalau artinya sama saja. Tapi kami lebih senang menggunakan kata abstain. Sebab tidak ingin mengesankan kami paling bersih,” ucapnya.

Sikap abstain ini telah melalui berbagai pertimbangan. PKS telah melakukan jajak pendapat dengan berbagai pihak. Awalnya yakni jajak pendapat dengan kader dan internal PKS. Lalu PKS Kota Solo juga melakukan silaturahmi dengan berbagai tokoh yang dekat dengan PKS. ”Banyak tokoh yang akhirnya menyarankan agar PKS abstain,” ucap Ghofar.

Selain itu PKS juga melakukan survei melalui tim penelitian dan pengembangan (litbang) internal DPD PKS Kota Solo. Dari 400 responden yang dilibatkan, sebanyak 54 persen menyatakan abstain.

Selain itu 24 persen lainnya menyatakan belum memutuskan. Sisanya, terbagi antara responden yang memilih pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Suparjo (Bajo). ”Responden yang memilih Gibran-Teguh sebanyak 14 persen dan Bajo sebanyak 8 persen,” ucapnya.