Gatra.com, Banyumas – Sebanyak 36 keluarga yang terdiri dari 100 jiwa lebih di Dusun Pagersari, Desa Tumaggal, Kecamatan Pangadegan, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah diungsikan lantaran rumahnya rusak akibat bencana tanah bergerak.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Umar Fauzi mengatakan bencana tanah bergerak itu terjadi pada Kamis pagi. Tanah tiba-tiba bergerak usai dipicu hujan lebat berhari-hari.
Akibatnya, sekitar 165 rumah terdampak. Sebagiannya rusak parah sehingga tak layak huni. Kerusakan berupa tembok retak, rekah, hingga menyebabkan salah satu dapur di rumah warga ambruk.
“Itu akibat tanah bergerak atau land slide ya,” ujar Umar Fauzi, dihubungi dari Banyumas, Jumat (4/12).
"Sementara, yang kita ungsikan, yang kita evakuasi, ditempatkan di SD Negeri 1 Tumanggal, dan di Posko Pengungsian Tumanggal,” katanya.
Dia menjelaskan, di dusun tersebut jumlah jiwa mencapai 706 orang. Akan tetapi, tak seluruhnya diungsikan. Sementara ini, hanya warga yang rumahnya rusak berat lah yang diungsikan.
“Temboknya rekah, dan bahkan ada salah satu tembok rumah itu ambruk, Pak. Itu mereka-mereka yang memang kondisi rumahnya mengkhawatirkan, artinya kerusakannya rusak berat, dan berada di sisi tebing,” jelasnya.
Umar mengemukakan, pada Jumat ini, sebagian pengungsi kembali ke rumah untuk bekerja bakti dan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan di pengungsian karena sejak Kamis sore tidak hujan. Warga juga bergiliran berjaga untuk mengantisipasi jika terjadi bencana susulan.