Palembang, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel), bersama Pemprov Jawa Timur (Jatim), melakukan Memorandum of Understanding (MoU) untuk misi dagang dan investasi.
Akselerasi perdagangan Jatim dan Sumsel, tersebut dilakukan Gubernur Sumsel, Herman Deru dan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Hotel Wyndham OPI, Banyuasin, Sumsel, Rabu (2/12).
Herman Deru mengatakan, Sumsel, memiliki luas wilayah mencapai 91.000 kilometer persegi (Km2). Di mana dalam pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan komoditasnya dibutuhkan kerja sama. Karena itu, dengan dilakukannya kerja sama tersebut menjadi angin segar bagi seluruh masyarakat Sumsel.
“Ini kabar gembira bagi seluruh petani, pedagang, dan peternak dengan kedatangan Pemprov Jawa Timur ke sini (Sumsel). Sebab, kalau sudah bicara pertanian, tak hanya dengan pengolahannya yang baik tapi sudah pasti ilmu yang baik juga,” kata dia.
Menurut HD, kerjasama atau MoU yang dibangun juga hingga ditataran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kedua provinsi tersebut, tujuannya agar kerjasama yang dilakukan dapat tukar menukar komoditas unggulan dari masing-masing daerah.
"Bahkan tadi beberapa pemimpin perbankan dari kita (Sumsel) dan Jatim, sudah bertemu. Jadi, bisa juga transaksinya masalah financial dan lain sebagainya,” jelas Deru.
Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah ingin memperkuat konektivitas dan jejaring antara buyer dan trader dari kedua provinsi tersebut. Dirinya berharap, misi dagang yang dibangun dapat mendorong perdagangan dari masing-masing provinsi dengan keunggulan dan potensi yang dimiliki.
Caranya, kata Khofifah, dengan saling mempertemukan trader dan buyer yang belum tahu potensi masing-masing provinsi. Selain itu, diharapkan juga dapat memberikan daya ungkit dan pembangkit untuk membangun pertumbuhan ekonomi lebih produktif di antara kedua provinsi.
“Tentu misi dagang ini sebagai pemantik saja. Kita harap setelah kegiatan kali ini, transaksi dan interaksi antar pelaku usaha bisa terus terjalin,” jelas Khofifah.
Dia juga menambahkan, termasuk juga bisa dilakukan dalam berbagai format, muulai dari vocational training, managerial skill dari sektor pertanian, peternakan, serta format Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Bukan itu saja, sambung Menteris Sosial Kabinet Kerja Jilid I tersebut, kerja sama lainnya pun dapat dilakukan dengan meningkatkan sapi perah dan sapi daging. Apalagi, di wilayahnya terdapat Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB).
Bagi Jatim sendiri, kata Khofifah, hal yang memungkinkan untuk membangun akses lebih awal di sektor pertanian dan peternakan. Termasuk diseminasi ke provinsi lain harus segera dilakukan, dengan tujuan swasembada daging dan susu bisa dipercepat.
“Masing-masing kita bisa menemukan apa yang menjadi keunggulan dan andalan Sumsel dan Jatim. Kita saling melakukan sinergi, kolaborasi saling melengkapi,” tutup dia.
Reporter: Rio Adi Pratama