Pekanbaru, Gatra.com - Ketua Dewan Kesenian Riau, Tofik Hidayat, menyebut pandemi Covid-19 telah membuat kehidupan seniman menjadi tidak menentu.
Menurutnya cukup banyak seniman yang alih profesi lantaran merasakan seretnya pemasukan selama beberapa bulan belakangan.
"Ini harus diakui, larangan kerumunan telah membuat penghasilan seniman turun drastis. Kalau pun ada yang mencoba mencari peruntungan honornya tidak seberapa," jelasnya kepada Gatra.com di Pekanbaru, Rabu (3/12).
Padahal, jika kondisi berlangsung normal ajang pilkada sangat potensial mengerek pemasukan seniman. Tofik menyebut bagi seniman yang mencoba bertahan, sebagian memilih mengasah bakat secara virtual.
"Ajang pilkada ini kan sebenarnya panggung hiburan bagi sebagian besar masyarakat. Tapi lantaran ada aturan dilarang bekeremun, seniman juga harus memutar otak, ada yang mencoba beralih ke ranah virtual, tapi euforianya tidak nendang," imbuh pria yang karib disapa Atan Lasak ini.
Tofik menambahkan, ranah virtual pun tak menjamin memberi berkah yang memadai bagi seniman. Terlebih sajian via daring menuntut kesabaran untuk membentuk kepermisaan. Namun, Ia mengakui seniman juga mencoba menyesuaikan diri dengan merancang konten viral.
"Masalahnya konten viral belum tentu bahan berkualitas. Padahal seniman juga punya misi melestarikan budaya. Sehingga konten yang bestatus viral kadangkala tak menampakkan unsur budaya yang coba dilestarikan," pintanya.
Disinggung mengenai gambaran pendapatan seniman di kala normal, Tofik menyebut itu sangat bergantung lokasi tempat pertunjukan dan jam terbang.
"Kalau misalkan tampil di Malaysia saja, itu saat pulang, uang yang dibawa minimal seharga motor. Sekarang jangan diharap."
Reporter: Febri Kurnia