Sarolangun, Gatra.com - Rumah sakit swasta Langit Golden Medika (LGM) di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, sangat tertutup soal data berapa banyak pasien yang melakukan rapid test di rumah sakit tersebut, apa saja hasilnya, reaktif atau non reaktif.
Selain itu, pihak rumah sakit LGM ini, juga tertutup soal jumlah tenaga medis yang telah melakukan uji swab covid-19. Padahal mereka mengakui bahwa hal tersebut pernah ada tenaga medis yang sudah positif covid-19.
Direktur Rumah Sakit Langit Golden Medika (LGM) Sarolangun, dr Mahyuddin Hasan Siregar, mengakui bahwa hal tersebut pernah ada namun ia tidak mengetahui berapa jumlah pasien yang terpapar covid-19.
Hal yang sama juga diungkapkan untuk tenaga medis yang sudah dilakukan swab dan menolak menyebutkan berapa jumlahnya, meski diakui ada tenaga medis yang reaktif covid-19.
"Karena kita memang tidak ada ruangan khusus untuk menangani hal tersebut, penanganan pasien covid harus memiliki ruangan isolasi khusus," katanya dikonfirmasi Gatra.com Selasa (1/12).
Mahyuddin menyebut, rumah sakit tidak boleh terganggu dalam pelayanan perawatan pasien Covid-19, sehingga pihaknya ingin menjaga pasien yang ada.
"Setiap pasien yang masuk ke kita, selalu kita rapid test. Apabila ditemukan ada yang reaktif maka langsung kita rujuk ke Rumah sakit umum daerah Chatib Quzwain, yang merupakan Rumah Sakit rujukan penanganan pasien covid-19," katanya.
"Kalau jumlah pasti saya tidak tahu, tapi memang pernah kita lakukan rujuk setiap kali ada yang reaktif. Tenaga medis juga kita lakukan swab apabila ada yang kontak dengan pasien yang dinyatakan reaktif. Tapi saya tidak mengetahui jumlahnya, baik pasien maupun tenaga medisnya," katanya lagi.
Untuk lebih jelas, Mahyuddin meminta bagi yang ingin menanyakan soal pasien Covid-19 bisa langsung menghubungi Tim Satgas Covid dan Dinas Kesehatan setempat untuk mengetahui data lebih lengkap.