Jakarta, Gatra.com - Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati mengatakan, literasi digital di kalangan UMKM masih sangat rendah. Banyak pedagang yang belum bisa memanfaatkan platform digital secara maksimal.
Sebelum pandemi Covid-19, UMKM yang memiliki platform digital hanya tercatat 13%. Eny meyakini, jika pandemi ini ada peningkatan penjualan secara daring, maka angka literasi digital juga naik, tetapi masih di bawah 20%. Maka dari itu, Eny mengatakan literasi digital harus diintensifkan agar UMKM mampu naik kelas.
"UMKM yang punya literasi terhadap digital kecil sekali, sebelum pandemi hanya sekira 13%, sekali pun ada peningkatan masih di bawah 20%. Literasi ini yang harus diintensifkan agar UMKM mampu memanfaatkan ekonomi digital, bisa perluas bisnis untuk naik kelas," kata Enny dalam sambutannya di webinar HUT ke-26 GATRA, Selasa (1/12).
Enny memprediksikan platform digital akan terus berlanjut meski pandemi Covid-19 selesai. Sebab dengan cara-cara digital, semuanya bisa lebih efisien.
Pekerjaan ke depan, yakni bagian produksi, agar lebih bisa memanfaatkan platform digital untuk mengefisienkan proses produksi di beberapa sektor. Selain itu juga sebagai sarana pemasaran. Namun ia tetap memberikan warning dalam proses digitalisasi ini.
"Teknologi digital jadi instrumen yang ampuh untuk memudahkan berbagai barang macam, tapi harus tetap hati-hati. Seperti minum obat ada efek samping," ujarnya.
Lebih lanjut, soal UMKM, Eny menyarankan dua hal yang patut diperhatikan jika memang ingin membangkitkan ekonomi melalui sektor usaha kecil dan menengah itu.
Pertama, berikan UMKM akses ke pasar. Eny menjelaskan, selama ini akses pasar dikooptasi oleh interlink market atau korporasi besar.
"Ini yang harus digunting di masa pandemi," ujar dia.
Kedua, pemerintah harus dukung dan fasilitasi UMKM untuk dapat lebih efisien kuasai bahan baku hingga pemasaran. Sebab selama ini, interlink market dan korporasi besar yang masih merajai.
"Minimal ada kemudahan UMKM akses bahan baku yang efisien. Dulu diwadahi ada koperasi yang suplai bahan baku, termasuk menampung untuk program UMKM, sehingga ada bargaining position," tandas dia.
Ia menambahkan, suntikan pendanaan dan bantuan lainnya dari pemerintah masih dalam step selanjutnya. Menurutnya, dua hal di atas jauh lebih penting untuk segera dibereskan agar UMKM berjaya.