Sukoharjo, Gatra.com - Dalam rangka hari Aids sedunia, Komisi Penanggulangan Aids (KPA) beserta relawan pemuda BNK dan Yayasan Sahabat Sehat Mitra Sebaya (YASEMA) Sukoharjo menggelar aksi simpatik dengan membagikan masker dan brosur tentang bahaya HIV-Aids, Selasa (1/12). 

Aksi sosial yang dilaksanakan di Proliman Sukoharjo kota tersebut menyasar ke pengguna jalan.

Dari data yang terhimpun di YASEMA Kabupaten Sukoharjo, total kumulatif kasus HIV Aids hingga bulan Oktober 2020 tercatat ada 664 kasus, dengan rincian HIV 336, Aids 328 dan yang meninggal ada 138 orang. Dari total kasus tersebut didominasi jenis kelamin perempuan, yakni 430 dan jenis kelamin laki-laki 234 orang.

Ketua KPA Sukoharjo, Erna Kusrini mengatakan, sejak bulan Januari hingga bulan Oktober jumlah kasus baru yang ditemukan sebanyak 71 kasus. Angka tersebut cukup menghebohkan lantaran jika dibandingkan dengan tahun 2019 hanya ada 41 kasus. 

"Selama Pandemi Covid-19 ini ada peningkatan yang signifikan, bahkan di bulan Oktober saja ada tambahan 14 kasus baru," katanya.

Meski masa Pandemi Covid-19, namun Erna mengaku di Sukoharjo tidak ada kendala bagi penderita ODHA (Orang Dengan HIV Aids) untuk mendapatkan obat. Hal ini mengingat akses ARV tidak hanya tersedia di rumah sakit tetapi sudah ada di tiga puskesmas di wilayah Kabupaten Sukoharjo, yakni di Puskesmas Grogol, Nguter dan Kartasura.

"Tidak ada masalah, di Sukoharjo untuk akses ARV mudah sekali tidak ada hambatan, biasanya Dinas Kesehatan Kabupaten langsung konsultasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi," terangnya.

Sehingga dalam rangka 10 tahun menuju stop Aids tahun 2020 ini, ia berharap, Aids dapat ditekan dan tidak menyebar luas. Meski begitu Erna berupaya terus mendeteksi dini terkait kasus baru. 

"Indikator yang menyebabkan Aids dari pemakaian jarum suntik narkoba, jadi kita harus bersama menanggulangi Aids ini," kata Agus Widanarko relawan BNK.