Karanganyar, Gatra.com- Sulitnya bercocok tanam memaksa sebagian petani beralih ke usaha ternak. Mereka memanfaatkan bantuan permodalan dari dana aspirasi Dewan yang disalurkan melalui hibah.
Ketua Kelompok Ternak Mitra Budaya Karangpandan, Samiyono mengatakan mulai menjajaki usaha ternak. Begitu pula 10 anggota kelompoknya. Mereka membentuk kelompok ini dalam rangka mewadahi bantuan hibah pemerintah.
"Sebelumnya aktif bertani. Tapi sekarang pupuk sulit didapat. Kalau ada pun, itu bukan subsidi dan mahal. Pada MT III ini memang sedang diuji, karena dihajar tikus pula. Dengan adanya bantuan modal beternak dari pemerintah, semoga bisa lebih menguntungkan daripada bertani," katanya kepada Gatra.com di sela penyerahan bantuan hibah ternak tahap I di aula Bank Jateng Karanganyar, Selasa (1/12).
Kelompoknya merupakan satu dari 177 kelompok ternak yang menerima dana hibah dengan total anggaran Rp5,9 miliar. Ia berencana membeli beberapa ekor kambing indukan dan satu pejantan.
Sedangkan bagi Warno, anggota Kelompok Ternak Umbul Jaya Mojogedang, bantuan tersebut akan dibelikan kelinci. "Kuliner kelinci sedang ramai. Ini rencana menyediakan ternaknya," katanya.
Usaha ternak kelinci yang akan dikerjakannya untuk menyelingi bercocok tanam. Pada MT II dan III, sebagian hasil panennya rusak dimakan tikus. "Tidak sebanding dengan modal tanam. Hasilnya tak bagus," katanya.
Kabid Peternakan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Karanganyar, Hery Sulistyo mengatakan bantuan hibah untuk peternak merupakan hasil aspirasi anggota dewan. Pihaknya bertugas memverifikasi, menyalurkan sampai mengawasi pelaksanaan. Menurutnya, masih ada sekali penyaluran dengan anggaran Rp300 juta.
"Nantinya, peternak akan dilatih membuat pupuk organik dari kandangnya. Jadi, bisa memberi solusi sulitnya mendapatkan pupuk kimia seperti sekarang," katanya.