Tebing Tinggi, Gatra.com - Diperkirakan seluas 68,5 persen  wilayah Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara (Sumut), tergenang akibat banjir. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Dedi Parulian Siagian, Senin (30/11).

Selain itu, dijelasknya banjir kiriman menerjang kota Tebing Tinggi sejak Jumat (27/11) dan mengakibatkan 6.663 rumah warga tergenang. Banjir kiriman yang disebabkan karena meluapnya Sungai Padang yang membelah Kota Tebing Tinggi.

"Setidaknya genangan akibat banjir ada di lima kecamatan yang ada di Kota Tebing Tinggi. Kedalamannya bervariasi mulai limapuluh sentimeter hingga satu meter," terang Dedi.

Dedi menuturkan nilai kerugian material masih dalam kajian karena banyaknya fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, perkantoran milik Pemko, Polsek, pasar pasar tradisional yang terendam air. Ditambah pemukiman rumah warga banyak yang terendam dan rusak. Kecamatan yang terparah ada tiga, yakni Kecamatan Rambutan, Kecamatan Bajenis dan Tebing Tinggi Kota.

"Sementara total jumlah jiwa yang terdampak banjir luapan Sungai Padang untuk Kota Tebing Tinggi mencapai 32.173 jiwa. Ini tersebar di lima Kecamatan yang ada di Kota Tebing Tinggi," jelasnya.

Lebih rinci, Dedi menerangkan,  jumlah Kepala Keluarga yang terdampak  banjir sebanyak 8.368 KK, meliputi Kecamatan Rambutan sebanyak 3.330 KK, Kecamatan Bajenis sebanyak 3.078 KK, Kecamatan Tebing Tinggi Kota 1.551 KK, Kecamatan Padang Hulu sebanyak 262 KK dan Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi sebanyak 147 KK.

"Hingga saat ini, jumlah posko yang dibangun sebanyak 70 posko diberbagai lokasi. Disana disediakan pengobatan gratis, bahan pangan bagi korban banjir. Ada juga perahu karet yang disiapkan untuk lokasi banjir terparah" pungkas Dedi.