Kupang, Gatra.com - Meletusnya Gunung Ile Lewotolok di Desa Laranwutun Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT, Minggu (29/11), membuatnya naik status dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III). Saat ini sedikitnya 10.000 warga dari dua Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur sudah mengungsi, dievakuasi ke Lewoleba, Ibukota Kabupaten Lembata dan ditampung di tujuh Posko.
Menurut Bupati Lembata, Yentji Sunur jumlah warga yang mengungsi akan terus bertambah. Karena saat ini petugas gabungan Polri, TNi dan Pemkab masih terus berupaya mengevakuasi warga.
“Sampai sore ini (30/11) sudah tercatat 10 ribu warga yang dievakuasi dari dua Kecamatan yang terdampak erupsi Gunung Ile Lewotolok ini. Petugas masih terus berupaya mengevakuasi warga yang masih dilokasi ,” kata Yentji Sunur.
Lebih lanjut Yentji menyebutkan para pengungsi saat ini ditampung pada tujuh titik lokasi di kota Lewoleba. Posko akan dibangun lagi untuk warga yang sementara dievakuasi.
“Warga yang dievakuasi dari kemarin Minggu ( 29/11) hingga hari ini Senin (30/11) ditampung di tujuh titik penampungan. Antaranya di Kantor Bupati lama, Aula BKD PSDM Kabupaten Lembata. Tim penanggulangan bencana sementara menyiapkan Posko lagi untuk menampung warga yang sementara dievakuasi,” jelas Yentji Sunur.
Dia juga menyebutkan pada hari kedua ini ada sebagian kecil warga masih bertahan dirumah mereka, tidak mau dievakuasi. Namun tim gabungan terus berupaya memberikan pemahaman untuk bisa dievakuasi.
“Ada warga yang ngotot bertahan, tidak mau dievakuasi. Tim terpadu terus memberikan pemahaman. Dan sampai sore ini sebagian yang tadinya ngotot bertahan bersedia dievakuasi,” katanya.
Menyangkut kondisi Gunung Ile Lewotolok, Bupati Yentji mengemukan aktivitas Vulkanik masih tinggi.
“Sejak Minggu hingga kini terus mengeluarkan debu vulkanik, lava panas yang mengalir ke wilayah pemukiman masyarakat. Terdengar gemuruh dan dentuman lebih jelas dengan percikan api material ,” katanya.
Sementara itu Ketua Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok, Stanis Ara Kian menerangkan kondisi erupsi gunung tersebut saat ini menjadi Siaga.
“Kemarin Minggu (29/11) masih berstatus Waspada. Namun hari ini (Senin) naik status menjadi Siaga. Karena itu kami himbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di radius 4 kilometer ,” kata Staanis Ara Kian.
Seperti diberitakan Gatra.com sebelumnya, Gunung Api Ile Lewotolok di Desa Laranwutun Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT, Minggu (29/11) sekitar pukul 09.45 WITA kembali mengalami erupsi disertai material kerikil, pasir dan abu vulkanik. Ketinggian kolom abu mencapai lebih kurang 4.000 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan barat.