Home Hukum Mediasi Gagal, Sidang Gugatan Cawabup Purworejo Berlanjut

Mediasi Gagal, Sidang Gugatan Cawabup Purworejo Berlanjut

Purworejo, Gatra.com - Sidang mediasi antara Calon Wakil Bupati Purworejo Kusnomo dan istrinya Tri Asih, yang digugat oleh Abdul Azis, yang dilakukan hari ini, Senin (30/11) menemui jalan buntu. Tak tercapainya titik temu pada mediasi ini sudah diprediksi sebelumnya. 
 
Mediasi dipimpin oleh Hakim Mediator, Mei dihadiri oleh Penggugat beserta tim kuasa hukumnya. Sedangkan kedua pihak tergugat yang merupakan suami istri tidak hadir, hanya diwakilkan oleh pengacara mereka.
 
"Dalam musyawarah sebelum kami mengajukan gugatan perdata, pihak tergugat sudah menyepakati angka Rp1,6 miliar. Tinggal menentukan bagaimana dan cara pembayarannya. Tapi tanggapan mereka berbeda, justru kembali mempermasalahkan jumlahnya," jelas kuasa hukum penggugat, Mirzam Adli usai sidang di PN Purworejo, Jawa Tengah.
 
Dalam tawaran para tergugat, mereka menawarkan pembayaran berupa satu buah alat mesin stone crusher (pemecah batu) dan uang sebesar Rp388 juta. Tentu saja penawaran tersebut ditolak oleh pengusaha asal Kota/Provinsi Bengkulu tersebut. 
 
 
"Mesin stone crusher yang ditawarkan itu kan sudah jadi barang bekas. Kami pernah cek harganya, hanya sekitar Rp400 juta, itu pun pembeli ingin lihat barangnya dulu. Bagaimana mau lihat, mesinnya aja di Purwokerto," lanjut Mirzam yang didampingi oleh rekannya, Wahyu Rudi.
 
Sementara itu, pihak pengacara tergugat Tri Asih Destari yang merupakan istri tergugat II Kusnomo, Detkri Badhiron yang dihubungi melalui sambungan telepon membenarkan bahwa, setelah beberapa kali mediasi, hasilnya deadlock. "Penawaran klien kami belum disetujui oleh penggugat. Untuk sidang perdata menunggu surat panggilan sidang perdata (relaas) resmi dari PN Purworejo," kata Detkri.
 
Ia menambahkan bahwa, pada intinya kliennya masih membuka peluang mediasi di luar sidang. "Klien kami beritikad baik. Bagi mereka, dulu hubungan dengan penggugat kan baik, ya kalau bisa sekarang pun berakhir baik-baik," harap Detkri.
 
Mengenai mesin pemecah batu yang berada di Purwokerto, Detkri mengaku jika, mesin tersebut sedang diupgrade. "Harganya kami perkirakan Rp1 miliar lebih. Mesinnya sedang diperbaiki agar lebih bagus," pungkasnya.
 
465