Solok,Gatra.com - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Solok, Sumatera Barat masih terjadi peningkatan. Untuk itu, Puskesmas Nan Balimo Kota Solok rangkul petugas kesehatan dan masyarakat melalui Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di aula puskesmas Nan Balimo yang berlangsung selama 2 hari pada 27 - 28 November.
Covid-19 merupakan penyakit yang tingkat penularannya cukup tinggi, sehingga perlu dilakukan upaya perlindungan kesehatan masyarakat yang dilakukan secara komprehensif, Sabtu (28/11) lalu.
Sampai saat ini, situasi Covid-19 di tingkat nasional dan daerah masih dalam risiko sangat tinggi. "Oleh karenanya diperlukan pedoman dalam upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 untuk memberikan panduan bagi petugas kesehatan agar tetap sehat, aman, dan produktif serta dapat memberikan pelayanan yang sesuai standar pada masyarakat," ujar Kepala Puskesmas Nan Balimo dr. Uswatun Hasanah.
Tingkat penularan Covid-19 di masyarakat dipengaruhi oleh adanya pergerakan orang, interaksi antarmanusia, untuk itu perlindungan kesehatan masyarakat harus dilakukan oleh semua unsur yang ada di masyarakat baik pemerintah, dunia usaha, aparat penegak hukum serta komponen masyarakat lainnya dengan tetap berpegang pada protokol kesehatan.
Sementara Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Jalisnawati, menyampaikan kasus positif di Kota Solok per tanggal 27 November 2020, sebanyak 333 orang dengan kasus meninggal sebanyak 9 orang.
"Untuk itu dibutuhkan strategi dan indikator penanggulangan, surveilans epidemiologi, diagnosis laboratorium, manajemen klinis, pencegahan dan pengendalian penularan, komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat, penyediaan sumber daya, dan pelayanan kesehatan esensial yang terstruktur," ungkapnya.
Untuk informasi vaksinasi Covid-19 yang akan dilaksanaan, perlu diketahui bahwa pemberian vaksinasi dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, sebagai upaya akselerasi dalam rangka penanggulangan pandemi, jelasnya
Pemberian imunisasi dengan cakupan yang tinggi dan merata akan membentuk kekebalan kelompok pada masyarakat, sehingga dapat memutuskan mata rantai penularan penyakit COVID-19 nantinya, ujar Jalinaswati.
Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan mewajibkan peserta untuk memakai masker, menjaga jarak peserta dan mencuci tangan sebelum masuk kedalam aula.