Semarang, Gatra.com – Beragam potensi wisata yang ada di Jawa Tengah dinilai belum bisa tergarap dengan maksimal. Karenanya, butuh kerja keras untuk mengangkat berbagai potensi tersebut.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sukirman dalam Dialog Parlemen "Budaya Pesisir dan Pariwisata" Jawa Tengah di Semarang, Senin (30/11). “Kita (dewan) memang terus cerewet soal wisata ini. Karena dengan potensi yang luar biasa, belum menjadi daya tarik wisatawan,” ujar Sukirman.
Atas dasar itu, pihaknya terus mendorong agar berbagai potensi itu tergarap dengan maksimal. Sebab sektor wisata ini multiplier effect, yakni berimbas pada banyak sektor. “Selain obyek wisatanya, ada kuliner, cinderamata, dan lainnya,” bebernya.
Beberapa waktu lalu, kata Sukirman, dirinya berdialog dengan pekerja film nasional. Dari dialog tersebut, pihanya mendorong para pekerja film turut bisa membantu berbagai potensi wisata yang belum bisa maksimal tersebut.
“Misal buat film dengan setting di Jawa Tengah. Sehingga lokasinya terangkat, dan menjadi daya tarik wisatawan,” kata Sekretaris DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah ini.
Dosen Pascasarjana Susastra Undip Muhammad Abdullah mengatakan, potensi wisata di kawasan pesisir sangat melimpah. Mulai dari seni pertunjukan, hingga ziarah. Banyak pula peninggalan naskah-naskah pesisir. “Adapula ritual-ritual keagamaan yang bisa menjadi potensi wisata. Memang untuk pengembangan wisata ini perlu kerja khusus dari dinas-dinas terkait,” jelasnya.
Sumber daya manusia (SDM), kata Abdullah, juga harus dikuatkan. Karena dengan SDM yang mumpuni, maka akan bisa menggarap berbagai budaya yang dimiliki tersebut. “Dengan penguatan SDM, maka budaya yang ada akan tetap eksis,” tegasnya.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng menyatakan, pesisir dan budaya ini merupakan sebuah kekayaan. Sayangnya, sejauh ini keberadaanya belum mendapatkan perhatian maksimal.
“Untuk wisata memang harus dipikirkan lebih lanjut. Anggaran tahun ini hanya Rp4 triliun. Padahal wisata itu adalah masa depan. Tentu perlu perhatian terus menerus sehingga bisa tertata, dan melesat ke depan,” tandasnya.