Home Ekonomi Bagaimana KTB Bertahan 50 Tahun di Indonesia

Bagaimana KTB Bertahan 50 Tahun di Indonesia

Jakarta, Gatra.com – Hingga sepuluh bulan pertama tahun ini, pandemi Covid-19 melumat penjualan otomotif nasional hingga titik terendah dalam sepuluh tahun terakhir. Termasuk segmen kendaraan niaga.

Sepanjang Januari-Oktober 2020 volume kendaraan niaga nasional mencapai 39.062 unit, periode yang sama tahun lalu 77.662 unit (turun 49,7%). Salah satu pemain penting di sektor kendaraan niaga, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors ( KTB) juga mengalami situasi yang sama. Volume penjualannya anjlok.

Namun menariknya, pangsa pasarnya justru naik. Data yang dirilis KTB, antara Januari-Oktober 2020 penjualan sebanyak 19,007 unit dengan menguasai market share 48,7% nasional. Pangsa pasar hingga Oktober tahun lalu 43,5%. Penurunan penjualan Mitsubishi Fuso tidak sebesar penurunan pasar nasional.

Pangsa pasar KTB yang stabil tidak lepas dari kejelian menyediakan produk yang dibutuhkan konsumen selama 50 tahun di Indonesia. Berdiri sejak 1970 dengan meluncurkan kendaraan pickup mungil T100, perusahaan yang didirikan Sjarnoebi Said itu, kini menjadi penjual truk paling banyak di Indonesia. Sepanjang tahun lalu agen tunggal tunggal Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC) ini mendominasi penjualan truk dengan pangsa pasar 44,2% atau sebanyak 41.736 unit. Total kumulatif penjualanya selama 50 tahun lebih dari satu juta unit. 

Mitsubishi Fuso Canter/Colt Diesel yang dijuluki ‘Kepala Kuning’ menjadi produk paling digemari. Diluncurkan pertamakali 1975, produk ini sukses karena konsumen suka dengan tenaganya yang besar, bak luas dan bandel. Truk ini menjadi satu-satunya yang terjual lebih dari 1 juta unit dalam sejarah Indonesia. Dalam perkembangannya KTB juga memasarkan medium duty truk dan tractor head.

Selain berhasil menyediakan produk yang dibutuhkan, merawat kepercayaan konsumen juga jadi kunci sukses bertahan 50 tahun. Lewat layanan after sales yang terstandar, kendaraan konsumen selalu bisa beroperasi optimal. Cuan mengalir .

Ada ratusan bengkel dan partshop diseluruh Indonesia yang melayani kebutuh konsumen. KTB juga menyiapkan armada Mobile Workshop Service (MWS) untuk merawat truk di area terpencil. Tahun ini, MWS hadir dengan design baru yang lebih inovatif. Contohnya, untuk MWS yang diserahkan kepada PT. Gemilang Berlian Indah 17 September 2020 lalu, menggunakan kendaraan Mitsubishi Triton S.C 4x4 yang spesifikasi tools dan equipment-nya sudah disesuaikan dengan kebutuhan di area pertambangan.

Jumlah total MWS Mitsubishi Fuso kini menjadi 107 unit. Rencananya kedepan, KTB juga akan merancang MWS versi Colt Diesel FE 74 HD dan nantinya KTB akan terus menambah jumlah armada MWS versi terbaru ini.

Sukses di 50 tahun pertama, KTB akan menghadapi tantangan baru di 50 tahun kedepan. KTB akan menghadapi situasi yang sangat dinamis, konsumen yang makin kritis dan perkembangan teknologi yang sangat cepat. “Semua harus kami selaraskan, agar kami bisa terus eksis untuk memenuhi kebutuhan konsumen setia,” kata Dony Hermawan, Head of PR & CSR Department KTB, Minggu (29/11).

Seperti menghadapi era elektrifikasi yang sekarang diinisiasi pemerintah. KTB sebagai agen tunggal Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC) di Indonesia aktif memperkenalkan truk listrik di Indonesia. Seperti menghadirkan Mitsubishi Fuso eCanter di pameran kendaraan niaga GIICOMVEC 2018 dan 2020 di Jakarta.

Sejak 2017 MFTBC memproduksi dan memasarkan eCanter di sejumlah kota di Jepang, Eropa maupun Amerika Serikat. Termasuk dua unit eCanter yang menjadi mobil pos di ibukota Irlandia, Dublin. Jadi truk ini sudah bukan purwarupa lagi.

Truk dengan jarak tempuh 100 km full battery dirancang sebagai kendaraan urban karena karakternya senyap dan ramah lingkungan. Memiliki daya angkut bervariasi antara 2 - 7 ton tergantung tipe body dan penggunaan.Tenaga dihasilkan motor listrik 129 kW dengan torsi 390 Nm yang dialirkan ke roda belakang dengan single-speed transmission. Generasi terbaru yang diluncurkan November 2020 dilengkapi sejumlah fitur keselamatan.

Dari respon pengunjung pameran, KTB menyimpulkan eCanter disambut baik. Karena itu, rencana pemasaran truk ini digarap serius. Dipandang sebagai sebuah peluang bagus untuk memenuhi kebutuhan konsumen di masa depan. Namun KTB belum menetapkan waktunya. “Untuk waktu yang tepat (memasarkan eCanter di Indonesia-red) kami harus mengadakan riset terlebih dulu,” kata Dony.

Pengkajian mendalam meliputi bagaimana eCanter nantinya bisa mengakomodir kebutuhan konsumen di seluruh Indonesia. Bagaimana kesiapan charger station, juga layanan after sales yang berbeda dengan truck konvensional yang bermesin diesel.

Berdasarkan Peta Jalan Industri Otomotif yang disusun pemerintah, sepuluh tahun dari sekarang, satu dari empat mobil di Indonesia adalah mobil listrik. Bisa jadi salah satunya adalah Mitsubishi Fuso eCanter.


 

661