Banser, Gatra.com– Pembantaian yang menewaskan 4 warga Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (27/11) lalu yang diduga dilakukan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) membuat Gerakan Pemuda (GP) Ansor geram.
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyebut, para pelaku ini tak lebih sebagai pencoleng agama. Mereka menggunakan dasar agama, namun perbuatannya justru tak mencerminkan ajaran agama.
“Kepada kelompok yang mengatasnamakan Islam untuk menbunuh saudara kita, saya minta hentikan perilaku kalian atau akan berhadapan dengan kader Ansor dan Banser (Barisan Ansor Serbaguna),” tegas Gus Yaqut, panggilan akrabnya saat memberikan orasi pada Apel Kebangsaan Banser secara virtual, di Rembang, Jawa Tengah, Minggu (29/11)..
Gus Yaqut menyatakan, Ansor dan Banser tidak akan pernah mundur dan surut sedikit pun melawan kelompok-kelompok teroris. Dia menyatakan, kader Banser yang jumlahnya mencapai 7 juta orang siap bersama aparat TNI dan Polri menumpas gerakan-gerakan teroris tersebut.
"Jangan takut, barusan Ansor siapa berada disebelah TNI Polri. Kita tidak pernah surut menghadapi kelompok seperti ini. Apa kalian siap?" seru Gus Yaqut
Menurut Gus Yaqut, Indonesia bisa berdiri tegak hingga saat ini karena bukan hanya perjuangan oleh orang Islam saja. Persatuan itu bisa terjalin kuat karena ada peran serta bersama umat agama lain seperti Kristen, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu dan lain sebagainya. Untuk itu sangatlah tidak tepat jika ada upaya memonopoli bangsa ini oleh satu kelompok agama saja.
“Perbedaan yang ada nyatanya berbuah persatuan. Untuk itu kita harus bisa meletakkan Indonesia yang berdiri di atas keragamaan,” tegasnya.
Apel Kebangsaan Banser secara virtual ini diikuti perwakilan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari seluruh pimpinan cabang (PC) se Pulau Jawa. Selain itu, apel juga diikuti seluruh pengurus wilayah (PW) se Pulau Jawa dan 4 PC luar negeri, yakni Taiwan, Korea Selatan, Malaysia dan Mesir.